Bolatimes.com - Salah satu ritual terbaru yang sering dilakukan oleh suporter seusai timnas Indonesia bertanding di berbagai ajang ialah menyanyikan lagu nasional berjudul “Tanah Airku”.
Dalam sejumlah kesempatan, perjuangan para pemain timnas Indonesia di atas lapangan biasanya ditutup dengan melingkar di tengah lapangan lalu menyanyikan lagu “Tanah Airku” bersama-sama dengan suporter.
Tak jarang, momen menyanyikan lagu “Tanah Airku” ini sering kali menggetarkan hati dan jiwa setiap orang yang berada di stadion.
Pasalnya, lagu nasional yang diciptakan oleh Ibu Sud ini memiliki makna nasionalisme yang sangat mendalam di setiap baris liriknya.
Lagu Tanah Airku yang menjadi salah satu lagu wajib nasional ini memang memiliki lirik yang menggambarkan mengenai keindahan alam Indonesia yang terbentang dari Sabang hingga Merauke.
Selain itu, lirik lagu ini juga merepresentasikan nilai-nilai kebangsaan serta bentuk cinta seorang warga kepada tanah airnya.
Untuk diketahui, Tanah Air terdiri dari tiga bait. Bait pertama inilah yang menggambarkan kecintaan seseorang terhadap tanah airnya, yakni Indonesia.
Sementara itu, pada bait kedua, liriknya mengandung makna bahwa ketika seseorang yang yang berada jauh dari tanah airnya, tetapi alam dan keindahan Indonesia akan tetap berada di hatinya.
Hal inilah yang membuat seseorang akan selalu memiliki keinginan untuk kembali ke pelukan tanah airnya meskipun sudah berkelana jauh ke berbagai negeri.
Adapun bait ketiga isinya juga sama dengan bait yang pertama. Yakni menggambarkan tentang tanah air yang dicintainya.
Berikut Bolatimes.com menyajikan lirik lagu “Tanah Airku”, lagu nasional yang kerap dinyanyikan timnas Indonesia seusai bertanding.
Tanah air ku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidak kan hilang dari kalbu
Tanah ku yang kucintai
Engkau kuhargai
Walaupun banyak negeri kujalani
Yang masyhur permai dikata orang
Tetapi kampung dan rumahku
Di sanalah ku rasa senang
Tanah ku tak kulupakan
Engkau kubanggakan
Tanah ku yang kucintai
Engkau kuhargai
Kuhargai