Bolatimes.com - Formasi menjadi hal wajib dipakai dan diterapkan tim sepak bola saat bertanding. Seiring perkembangan jaman sejumlah formasi mengalami perubahan menjadi lebih modern.
Penggunaan formasi dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kelebihan serta kualitas yang dimiliki. Tak heran dalam sebuah tim memiliki beberapa strategi dalam penerapan formasi, mengingat tak selalu satu formasi yang diterapkan mampu memberi hasil yang efektif.
Karena itu juga formasi terus berevolusi, mengikuti perkembangan dunia sepak bola meskipun beberapa di antaranya pelatih tetap menggunakan pakem tertentu.
Baca Juga: Profil Jalel Kadri, Pelatih Lokal yang Tangani Timnas Tunisia di Piala Dunia 2022
Lantas formasi apa saja yang dipakai dalam dunia sepak bola? Nerikut jenis-jenis formasi yang ada dan digunakan dalam sepak bola.
Formasi 2-3-5
Awal diperkenalkan tahun 1900, dikenal dengan istilah formasi WM di mana penggunaannya ditentukan dari keseimbangan saat menyerang dan bertahan.
Baca Juga: Kabarkan Witan Sulaeman Bela Timnas Indonesia Lawan Curacao di JIS, Netizen: AS Trencin Kena Prank
Ketika bertahan, dua penyerang mundur membantu lini pertahanan mengingat hanya dua bek yang dipakai dengan tiga gelandang dan lima pemain bertipe menyerang.
Formasi 4-2-4
Formasi 4-2-4 mulai dikenal tahun 1930, tujuannya jelas dengan menumpuk empat pemain di lini bertahan demi memperkokoh pertahanan.
Baca Juga: Aksi Komedi Shin Tae-yong Cosplay Jadi Nenek ala Korea, Bikin Netizen Ngakak
Keuntungan lainnya hal itu dilakukan tanpa mengurangi kualitas lini depan, meskipun peran dua gelang di lini tengah sangat berat.
Formasi 4-3-3
Seiring berkembangnya jaman, kemunculan formasi 4-3-3 merupakan pengembangan dari formasi 4-2-4 di mana satu pemain memperkuat lini tengah.
Baca Juga: Profil Kasper Hjulmand, Pelatih Minim Pengalaman yang Tukangi Timnas Denmark di Piala Dunia 2022
Cikal bakal formasi ini mulai dari timnas Inggris dan Jerman di tahun 1962, saat itu istilah untuk penggunaan formasi ini adalah total football.
Formasi 4-4-2
Formasi ini mengandalkan lini sayap sebagai poros serangan, menjadi skema ideal bagi tim dengan pemain sayap yang mumpuni.
Keseimbangan dalam bertahan dan menyerang juga merupakan kunci sukses dari penerapan formasi ini, meski hanya mengandalkan dua penyerang.
Formasi 3-5-2
Penerapan formasi ini adalah untuk peredam sekalis serangan balik dari penggunaan formasi 4-4-2, karena memang poros ada di lini tengah.
Skema ini kali pertama dipakai timnas Jerman di tahun 1974, saat itu Franz Beckenbauer menjadi pemain yang sangat terkenal karena formasi ini.
Formasi 4-2-3-1
Perkembangan dunia sepak bola modern menjadi faktor kemunculan formasi ini, pertama kali digunakan timnas Spanyol di bawah asuhan Vicente del Bosque.
Formasi ini juga yang membawa Spanyol berhasil merengkuh gelar Piala Dunia 2010, memanfaatkan lima pemain di lini tengah sebagai penguasa alur bola.