Bolatimes.com - Christian Eriksen telah mengakhiri kontrak dengan Inter Milan. Teranyar, Eriksen dikabarkan akan hijrah ke Inggris.
Sebelum berkarier di Italia, Eriksen sempat mencicipi atmosfer Liga Inggris. Ia merupakan mantan pemain Tottenham Hotspur.
Adapun alasan Eriksen meninggalkan Inter Milan karena kondisi kesehatan. Ia diharuskan menggunakan alat bantu jantung.
Baca Juga: Link Live Streaming Persipura Jayapura vs Persiraja Banda Aceh Malam Ini
Gelandang serang tersebut mengalami serangan jantung pada pertandingan pembuka Denmark melawan Finlandia di Kopenhagen sebelum nyawanya diselamatkan oleh tim medis di tempat.
Sementara itu, Komite medis federasi sepak bola Italia melarang seorang pesepak bola bermain di Serie A selama masih menggunakan alat bantu jantung.
Oleh karenanya, Eriksen memilih mundur. Dalam upaya untuk tetap bugar sejak operasi jantungnya, Eriksen telah berlatih dengan klub masa kecil Odense di Denmark serta klub divisi tiga Swiss FC Chiasso.
Baca Juga: Profil Kim Pan-gon, Waketum Korea FA Calon Pelatih Baru Timnas Malaysia
Eriksen saat ini belum memiliki klub sejak kontraknya diputus Inter. Namun menurut laporan The Times pada Minggu, pemain berusia 29 tahun itu sedikit lagi akan bergabung dengan klub Liga Premier Inggris.
Eriksen telah menjadi sasaran transfer dari beberapa klub papan atas Inggris dan dia ingin bergabung dengan salah satu dari mereka dalam waktu dekat.
Meski diminati klub-klub lainnya di Eropa, Eriksen lebih suka kembali ke Inggris, di mana dia pernah membela Tottenham selama tujuh tahun setelah didatangkan dari klub Belanda Ajax Amsterdam pada 2013.
Baca Juga: 5 Pemain Timnas U-18 yang Bisa Dipanggil Shin Tae-yong untuk Piala AFF U-23
Pekan lalu, Eriksen mengungkapkan keinginannya bermain sepak bola lagi secara reguler demi mendapatkan tempat di timnas Denmark untuk Piala Dunia 2022.
Agen Eriksen, Martin Schoots sebelumnya mengatakan kepada BBC bahwa sang pemain ingin "pulang" ke Inggris.
"Bermain di Inggris lagi benar-benar akan terasa seperti pulang ke rumah untuk Chris dan keluarganya," kata Schoots.
Baca Juga: 3 Alasan Timnas Indonesia Batal Gelar Laga Internasional FIFA Match Day
"Christian telah diperlakukan dengan sangat baik oleh publik Inggris, bukan hanya karena keterampilan sepak bolanya yang tinggi, tetapi juga karena nilai-nilai kemanusiaannya, kerendahan hatinya dan altruismenya," imbuhnya seperti dimuat Antara.