Bolatimes.com - Hubungan Robert Lewandowski dan Jupp Heynckes tengah menghangat. Semenjak insiden Lewandowski yang menolak berjabat tangan dengan pelatih asal Jerman itu, keduanya dikabarkan sedang "perang dingin". Menanggapi hal tersebut, Bek Bayern Munchen, Jerome Boateng ikut angkat bicara. Ia mengingatkan agar Lewandowski perlu untuk mengendalikan emosinya.
Pemicu retaknya hubungan Lewandowski dan Heynckes bermula ketika Bayern Munchen berhadapan dengan Koln pada laga lanjutan Bundesliga, Sabtu (5/5/2018). Saat itu Bayern menang dengan skor 3-1 atas Koln. Dari tiga gol kemenangan itu, salah satunya dicetak oleh Robert Lewandowski.
Insiden tersebut terjadi ketika penyerang Timnas Polandia itu diganti Sandro Wagner di penghujung berakhirnya pertandingan. Diduga lantaran tak terima ditarik keluar, Lewandowski pun menolak berjabat tangan dengan Heynckes saat meninggalkan lapangan.
Baca Juga: Respect! Thiago Silva Ajak Kapten Les Herbies Angkat Trofi
Ekspresi kekesalan itu bertambah lantaran ia tengah memburu gelar pencetak gol terbanyak atau "en Boot" Eropa.
Akibat ulahnya, ujung tombak Bayern Munchen tersebut mendapatkan tindakan keras dari sang pelatih. Heynckes merasa tidak dihormati pemainnya.
"Saya tahu dari diri sendiri bahwa kami pencetak gol adalah egois dan selalu berpikir tentang rasio mencetak gol kami," ungkap Heynckes dikutip Bolatimes dari Soccerway.
Baca Juga: 10 Pemain Ini Terancam Gagal Tampil di Piala Dunia Karena Cedera
"Kami telah berbicara dan dia telah mengerti. Ketika saya menariknya, itu keputusan saya, karena saya bosnya dan tidak ada orang lain. Lewandowski ingin mencetak gol liga ke-30. Kami baru saja berbicara dan itu sudah dilupakan," tambahnya lagi.
Baru-baru ini, bek Bayern Munchen sekaligus Timnas Jerman itu mengungkapkan bahwa Lewandowski harus mengendalikan emosinya. Boateng juga mengungkapkan seharusnya Lewandowski menghormati pelatih.
Baca Juga: Penyanyi Cantik Dua Lipa Akan Tampil di Final Liga Champions
"Pelatih (Jupp Heynckes) adalah bosnya. Seperti yang saya katakan sebelumnya, sebagai pemain terkadang ada saatnya untuk emosi. Mungkin saat itu Lewandowski ingin mencetak satu atau dua gol lagi," terang Boateng.
"Meskipun begitu, Anda dapat mengaturnya dengan cara yang berbeda. Tetapi jelas bahwa itu adalah tanggung jawab pelatih untuk membuat keputusan, dan dia (Jupp Heynckes) adalah bos mutlak," lanjutnya.
Baca Juga: Legenda Madrid Minta Marcelo Banyak Berdoa Hadapi Mo Salah
Bolatimes.com/Andiarsa Nata