Bolatimes.com - Para pesepakbola yang merumput di kompetisi elite macam Liga Inggris, apalagi yang berstatus bintang bahkan legenda, tentu seharusnya dengan mudah dipanggil tim nasional (timnas) mereka masing-masing. Namun, sederet pemain ini bernasib kurang mujur.
Seperti dilansir Sportskeeda, empat pemain ini berstatus bintang di klubnya masing-masing, bahkan ada yang merupakan legenda. Sayang, kemampuan mereka tak diakui timnas masing-masing, sebagaimana mereka mencatatkan 0 caps bersama negaranya.
1. Steve Bruce
Baca Juga: Keganasan CR7 yang Tak Terbantahkan
Tak ada yang meragukan kapasitan Steve Bruce sebagai centre-back sekaligus kapten Manchester United. 926 penampilan dengan raihan tiga gelar Liga Inggris, empat Piala Liga, tiga Piala FA, satu Piala Winners Eropa, satu Piala Super Eropa, serta tiga Community Shield, Bruce adalah legenda sejati Setan Merah.
Bertubuh tinggi besar, Bruce dianggap sebagai salah satu bek tengah terbaik di awal era Premier League. Bruce memperkuat panji Man United pada 1987-1996, sebelum pindah ke Birmingham City dan menyelesaikan kariernya di Sheffield United pada 1998. Sayang, Bruce sepanjang kariernya sama sekali tak pernah memperkuat Timnas Inggris.
Baca Juga: Milestone Sang Kapten Inter Milan di Pentas Liga Italia
Well, Bruce sebenarnya pernah dipanggil ke timnas senior saat berusia hampir 35 tahun, yakni saat Inggris akan bermain pada laga persahabatan di Nigeria. Namun, dia menolak kesempatan tersebut karena yakin bahwa panggilan tersebut dibuat hanya karena alasan simpati!
2. Mikel Arteta
Mikel Arteta adalah nyawa Everton pada 2005-2011. Ia adalah gelandang sentral kreatif yang perannya amat vital bagi The Toffees selama bertahun-tahun. Sayang, di Timnas Spanyol, persaingan di posisi gelandang memang sangat ketat.
Visi dan kemampuan passing-nya tak pernah diapresiasi La Furia Roja, mulai dari rezim kepelatihan Jose Antonio Camacho, Inaki Saez, Luis Aragones, hingga Vicente del Bosque.
Arteta sendiri pernah dirayu untuk memperkuat Timnas Inggris karena ia memang sudah tinggal di sana selama lima tahun secara berturut-turut. Sayang, cederanya sebelum gelaran Piala Eropa 2008 harus memupus semuanya.
Meninggalkan Everton pada 2011, pria asal Basque itu gabung Arsenal dan sempat lima musim memperkuat The Gunners sebelum gantung sepatu. Arteta sendiri kini menjadi asisten pelatih Pep Guardiola di Manchester City.
3. Carlo Cudicini
Carlo Cudicini adalah kiper andalan Chelsea sebelum Jose Mourinho mendatangkan Petr Cech ke Stamford Bridge pada musim panas 2004. Cudicini yang berkebangsaan Italia, sempat dikabarkan telah didekati untuk mewakili Timnas Inggris.
Bahkan, pelatih Three Lions di periode 2001-2006, Sven-Goran Eriksson mengaku telah berusaha sekeras mungkin untuk membawa Cudicini ke skuad besutannya. Hal ini karena Timnas Italia tak pernah memanggil sang penjaga gawang. Namun, karena satu dan lain hal, wacana tersebut urung terwujud.
Cudicini pernah memperkuat Italia di level U-18 dan U-21. Namun, ia tidak pernah tampil di timnas senior, bahkan untuk Piala Dunia 2002 meski kala itu ia tengah berada dalam form terbaiknya bersama Chelsea. Sosok kiper-kiper top macam Gianluigi Buffon dan Francesco Toldo menjadi penghalang Cudicini menembus skuad Gli Azzurri.
Cudicini sendiri sebenarnya memiliki tinggi badan yang kurang ideal untuk ukuran penjaga gawang, hanya 185 cm. Namun, refleknya amat mumpuni dan punya speed serta kemampuan passing yang cukup bagus.
4. Paolo Di Canio
Paolo Di Canio jelas merupakan salah satu ikon Premier League. Ia menghabiskan tujuh tahun di Inggris dan menjadi pujaan para suporter West Ham United, Sheffield Wednesday dan Charlton Athletic
Tentu sangat mengherankan sang penyerang tak pernah punya caps untuk Timnas Italia. Dia hanya mewakili Gli Azzurri di level U-21 dan juga bermain sekali untuk Italia B.