Bolatimes.com - Tercatat sebagai top skor sementara Piala AFF U-16 2018, Bagus Khafi menyita perhatian pecinta sepak bola di Indonesia. Bermain seakan tak kenal lelah, kecepatan dan keganasan Bagus menjadi magnet tersendiri bagi suporter Garuda Asia di setiap pertandingan.
Anak kembar yang berasal dari Magelang, Jawa Tengah, itu kini sudah membukukan 11 gol. Jumlah yang dilesakkannya hanya di lima pertandingan.
Ditemui Suara.com di sela-sela latihan persiapan timnas Indonesia menghadapi Malaysia di semifinal Piala AFF, Rabu (8/8/2018), Bagus sedikit bercerita soal rambutnya yang keriting.
Baca Juga: Rp1,34 Triliun untuk Kepa Arrizabalaga, Pantas atau Berlebihan?
Rambut keriting yang kini identik dengan pemain bernomor punggung 20 itu ternyata tidak alami. Bagus sengaja mengubahnya agar terlihat berbeda dengan sang saudara kembar, Bagas Khafa
Menurut Bagus, rekan-rekan satu tim dan juga jajaran pelatih dan ofisial sulit membedakan dirinya dengan Bagas. Oleh karena itu, pemain berusia 16 tahun itu rela mengubah rambutnya.
"Iya saya sengaja mengkriting sebenarnya rambut saya biasa, ini supaya orang bisa membedakan bagus dan bagas saja karena selama ini mereka susah membedakan apalagi dalam tim," ungkap Bagus.
Baca Juga: Prediksi & Live Streaming Timnas Indonesia U-16 Vs Malaysia U-16
Selain fakta soal rambut lurus yang disulap menjadi keriting, lebih jauh Bagus juga menceritakan soal kegemarannya berpenampilan klasik.
Selain caranya berpakaian, Vespa dipilih untuk menunjang penampilannya. Kegemaran yang ternyata sama persis dengan sang ayah, Yuni Puji Istiono.
"Saya sama seperti bapak, suka memakai Vespa, Vespa Bagong kalau di Magelang," imbuh anak ketiga dari lima bersaudara dari pasangan Yuni Puji Istiono dengan Dewi Kartikasari.
Baca Juga: Thibaut Courtois Datang, Keylor Navas Siap Bersaing
"Memang saat tidak ada timnas, saya bisa bermesraan dengan Vespa saya," ucap remaja kelahiran 16 Januari 2002.
Namun, keberhasilannya menembus timnas U-16 bukan tanpa halangan. Bagus mengaku sempat dibekap cedera panjang, sebelum akhirnya bisa membayar kepercayaan yang diberikan pelatih timnas U-16 Fakhri Husaini.
"Sempat cedera panjang, melewati masa masa sulit dan saya sempat vakum maen bola setengah taun mas karena cidera lutut," pungkasnya.
Baca Juga: Timnas U-14 Siap Berlaga di Gothia Cup China 2018
Kehadiran Bagas dan Bagus memang memberikan warna tersendiri di kubu Garuda Asia. Dalam bermain, Bagus dan Bagas seakan punya chemistry tersendiri.
Hal itu terlihat saat pertandingan melawan Myanmar, ketika Bagas tanpa melihat menyodorkan bola ke depan gawang di masa posisi kembarannya berada.
"Beruntung sekali, saya dengan Bagas bisa satu tim di timnas, chemistry lebih dapet," ungkapnya.
Kerjasama apik Bagus bersama sang saudara kembar dan ketajamannya di depan gawang lawan kembali diharapkan saat Indonesia menghadapi Malaysia di babak semifinal Piala AFF U-16.
Pertandingan hidup mati ke partai puncak itu sendiri akan digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Kamis (9/8/2018), pukul 19.00 WIB. (Dimas Angga P)
Berita ini sudah ditayangkan di suara.com