Bolatimes.com - Pelatih Timnas Indonesia U-16, Nova Ariyanto, memulangkan salah satu pemain abroad dalam seleksi untuk Piala AFF U-16 2024 di Yogyakarta, yakni Miroslav Fernando Momor. Ia terpaksa tercoret bukan karena faktor teknik, tetapi karena sakit demam berdarah.
Miroslav Fernando merupakan salah satu pemain diaspora yang menjalani seleksi Timnas Indonesia U-16. Ia mencoba peruntungan bersama lima pemain lainnya.
Mereka adalah Ocean Erwin Lim (Bek sayap, Cardedeu FC), Diego Sinathrya (Bek tengah/gelandang, PSG International), Eizar Tanjung (Bek sayap, Sydney FC II), Lucas Raphael Lee (Gelandang, De Anza Force), Matthew Sitorus Baker (Belakang/gelandang, Melbourne City U-16).
Baca Juga: Firasat Bojan Hodak Tentang Madura United, Minta Lupakan Kemenangan dan Sejarah Juara Bersama Persib
Saat ini, Miroslav mengembangkan talentanya di Akademi Atletico Madrid. Pesepak bola belia kelahiran 8 Agustus 2008 itu tidak hanya bermain sepak bola, tetapi juga mengambil pendidikan formal di Negeri Matador.
Nahas, ketika menjalani seleksi di Timnas Indonesia U-16, Miroslav justru sakit demam berdarah. Alhasil, dirinya tak sempat mengikuti uji coba melawan Diklat Magelang, Cilo Sportivo, pada Sabtu (18/5/2024).
Oleh karena itu, tim pelatih Timnas Indonesia U-16 memilih menepikannya.
Baca Juga: Xabi Alonso Berlindung dari Godaan Setan Merah, Ini Rencana Cerdas yang Dipilih
Piala AFF U-16 diselenggarakan pada 21 Juni-4 Juli 2024 di Solo. Jika memang kondisi kebugaran Miro membaik ia bisa dipanggil lagi mengingat kebutuhan pemain di sektor lini depan amat tinggi.
Disayangkan oleh Legenda Timnas Indonesia
Pada dua pekan lalu, Miroslav baru dua hari mengikuti latihan yang dihelat pada pagi dan sore hari. Selanjutnya libur dua hari pada akhir pekan Sabtu dan Minggu. Apesnya, keesokan hari dia drop dan saat diperiksa, dia ternyata terserang demam berdarah.
Baca Juga: Ini Hak Istimewa Pemegang Pasport Planet Persib
“Sayang, Coach Nova belum sempat melihat langsung aksinya, Miro salah satu pemain yang menjanjikan dari sisi skill. Nalurinya mencetak gol sangat tinggi. Sebagai gelandang serang, dia juga kerap mencetak gol. Asisten pelatih Timnas U-16 Tommy Haryanto juga menyebut dia memiliki visi yang bagus," ucap Nur’alim, legenda Timnas Indonesia yang datang secara khusus ke Yogyakarta buat memantau perkembangan seleksi Timnas U-16.
"Bermain di Eropa, meski masih usia junior, pemain sudah dituntut untuk bisa bermain lebih dari satu posisi. Minimal pemain bisa bermain di dua posisi. Sementara, Miro malah bermain di empat posisi dengan sangat baiknya. Jika terus diasah dengan baik, ia akan jadi talenta yang amat bermanfaat buat Timnas Indonesia, mengingat amat jarang ada pemain kita yang bisa menjalani multifungsi. Miro aset berharga Indonesia di masa depan,” timpalnya lagi.
Sejatinya, pemain didikan FU15 FA Bina Sentra (milik Firman Utina) yang punya kemampuan serbabisa di sektor depan jadi opsi yang menjanjikan buat Tim Garuda Muda.
Baca Juga: Doa Legenda untuk Persib Bandung di Championship Series
Dia tidak hanya bisa bermain sebagai centre forward tetapi juga sebagai sayap kiri dan kanan karena kaki kirinya juga sangat hidup serta sebagai gelandang serang atau attacking midfielder.
Nur’alim yang mengikuti perkembangan sang pemain sejak usia dini di FU15 FA Bina Sentra memberi dukungan moral.
“Tercoret dari tim pasti mengecewakan, akan tetapi ini bagian proses yang harus Miro jalani. Kita berharap bakat Miro bisa bertumbuh di Spanyol sehingga ketika kembali dapat kesempatan seleksi timnas ia bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya,” tutur mantan bek yang akrab disapa Jabrik tersebut.
Selanjutnya Miro akan fokus penyembuhan untuk mengembalikan kondisi fisiknya. Sepulang dari Yogyakarta, dia segera kembali ke Spanyol. Dia harus kembali bersekolah dan mengasah talenta di akademi sepak bola Atletico Madrid.
Semoga pemain - pemain usia muda yang memang memiliki bakat bisa terus terpantau untuk dibentuk sampai ke jenjang senior dengan pengembangan program yang lebih baik dan kompetitif.