Bolatimes.com - Staf pelatih Persib Bandung Goran Paulic membeberkan penyebab kebanyakan klub Asia, termasuk Indonesia lebih suka menggunakan striker asing ketimbang pemain lokalnya.
Di kompetisi Liga 1 contohnya, hampir semua klub peserta memanfaatkan kuota pemain asing untuk membeli pemain berposisi striker.
Begitu juga di kompetisi Liga 2, striker asing menjadi salah satu pemain yang diburu oleh klub peserta kompetisi kasta kedua tersebut.
Baca Juga: Prediksi Skor Manchester City vs Liverpool, Badai Cedera Bisa Pengaruhi Pergulatan Panas?
Hal ini juga berlaku bagi Persib yang saat ini lebih mengandalkan dua pemain asal Brasil yaitu Ciro Alves dan David Da Silva.
Untuk pemain lokal, Persib mempunyai nama Ferdiansyah dan Ridwan Ansori yang minim mendapat kesempatan bermain. Satu nama lainnya yakni Ezra Walian, pemain berdarah Belanda yang dinaturalisasi.
Goran Paulic menilai, ada kesenjangan dalam berbagai aspek antara stiker asing dan lokal di Asia. Diantarnya kualitas dan kondisi fisik
"Terutama dari komponen fisik, penyerang dari Asia tidak begitu kuat, kurang tinggi dan besar. Itu yang membuat kebanyakan klub ketika membeli pemain baru lebih memilih striker asing," jelasnya.
Bagi Persib sendiri, striker asing memang tak pernah absen dari daftar buruan dalam setiap musim kompetisi.
Bahkan sejak menggunakan jasa pemain asing pada tahun 2003, sosok striker masuk dalam generasi pertama pemain asing Persib, yaitu Maciej Dolega dari Polandia.
Baca Juga: 5 Data Fakta Kesalahan Leroy Sane yang Berujung Kekalahan Jerman dari Austria
Meski begitu, Persib tetap tidak lupa dengan tenaga-tenaga lokal untuk masuk dalam daftar skuadnya. Bojan Hodak pun rencananya akan mulai memantau pemain-pemain dari Akademi Persib sebagai persiapan musim depan.
Pencarian bibit-bibit muda itu dilakukan, juga untuk menghindari ketergantungan pada striker-striker utama yang saat ini dhuni nama-nama asing.
"Mungkin nanti di masa jeda atau di bulan Desember, Coach Bojan dan saya akan memantau beberapa pemain muda," pungkas Goran Paulic.(*)