Bolatimes.com - Naturalisasi akhir-akhir ini santer terdengar di telinga penggila sepak bola tanah air, khususnya pecinta Timnas Indonesia.
Sejak lama, Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah melakukan program naturalisasi untuk menambah kekuatan Timnas Indonesia.
Namun, upaya dari PSSI justru kerap kali menimbulkan kontroversi di insan penggiat sepak bola nasional. Fenomena tersebut terjadi baru-baru ini, ada beberapa pelaku sepak bola mengkritik kebijakan PSSI terkait naturalisasi.
Baca Juga: Persib Bersihkan Noda Usai Hadapi Bali United
Dalam acara podcast kanal YouTube Bebas Podcast Id, dikutip pada Selasa, (21/11), mantan Exco PSSI berbicara persoalan naturalisasi di Timnas Indonesia.
Baca Juga: Jelang Timnas Indonesia Kontra Filipina, Tim Garuda Unggul Statistik pada 5 Pertandingan Terakhir
Saat Arya Sinulingga yang sekarang menjabat sebagai Exco PSSI, menanyakan sampai kapan naturalisasi akan dilakukan Federasi. Hasani pun menjawabnya dengan bijak.
"Jadi kan sampai hari ini saya ikuti (perkembangan Timnas), Pak Erick kesannya seakan terus merekrut pemain naturalisasi. Setahu saya dengan masuknya Idzes (Jay Idzes), dengan Nathan Tjoe, itu melengkapi permintaan kepengurusan lama," jelas Hasani.
Hasani menjelaskan, kepengurusan lama sudah menyetujui permintaan Shin Tae-yong untuk mendatangkan 4 pemain naturalisasi senior dan 4 tim U-20.
Mantan Exco PSSI itupun menegaskan, secara peraturan tidak ada batasan mengenai slot pemain naturalisasi di suatu Timnas, termasuk Indonesia.
"Nah kalau ditanya, batasannya berapa? Secara peraturan engga ada batasan. Nah, cuma tadi kita juga sepakat tidak mengambil naturalisasi. Karena pemain naturalisasi yang bisa kita ambil yang main di Liga kita," tegasnya.
Maksud Hasani, naturalisasi di era sekarang berbeda dengan zaman sebelumnya. Karena PSSI sejatinya mengambil pemain berdarah Indonesia yang bermain di luar negeri, atau sering disebur pemain diaspora.
"Tapi yang kita ambil sekarang adalah diaspora, anak Indonesia yang lama pergi ke luar negeri," sambungnya.