Bolatimes.com - Pengamat sepak bola, Tommy Welly atau Bung Towel, mempertanyakan keputusan PSSI yang akan menaturalisasi pemain keturunan Nathan Tjoe-A-On. Sebab, pemain belakang sudah cukup banyak.
Nathan Tjoe-A-On resmi diperkenalkan saat pertandingan Timnas Indonesia melawan Brunei Darussalam di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
Bahkan, ia juga berkesempatan untuk berjabat tangan dengan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), menunjukkan betapa pentingnya peranannya dalam dunia sepak bola Indonesia.
Sebagai informasi, Nathan Tjoe-A-On saat ini merupakan pemain yang membela klub Liga Inggris, Swansea City, yang berkompetisi di Divisi Championship.
Ia dikenal sebagai seorang bek kiri, tetapi mampu bermain sebagai bek tengah maupun gelandang kiri, menambah fleksibilitas Timnas Indonesia dalam menghadapi berbagai situasi permainan.
Namun, langkah PSSI ini tidak luput dari sorotan dan perdebatan. Pengamat sepak bola terkemuka Indonesia, Tommy Welly, yang akrab disapa Bung Towel, mengemukakan pandangannya mengenai penambahan pemain naturalisasi di posisi bek.
Ia berpendapat bahwa Indonesia sudah memiliki banyak pemain bertahan yang berkualitas. Menurutnya, masih perlu waktu untuk melihat seberapa efektif Nathan Tjoe-A-On di lapangan, terutama karena pemain ini belum memiliki pengalaman bermain di Swansea City.
"Saya belum pernah liat Nathan Tjoe-A-On main di Swansea, karena belum main juga memang. Jadi saya engga tau kualitasnya gimana dan kalau dia posnya pemain belakang. Apa engga kebanyakan pemain belakang? Sementara pemain kita pun cukup baik," ujar Bung Towel dalam wawancara di kanal YouTube NALAR TV INDONESIA pada Rabu, 18 Oktober 2023.
Sebelum kedatangan Nathan Tjoe-A-On, PSSI juga memperkenalkan calon pemain naturalisasi dengan posisi bek tengah, seperti Jay Idzes. Bung Towel pun menyoroti pertanyaan apakah fokus naturalisasi sebaiknya lebih difokuskan pada sektor penyerangan ketimbang pertahanan.
Sebelum Nathan dan Jay Idzes, Timnas Indonesia di bawah kepelatihan Shin Tae-yong telah berhasil mendatangkan lima pemain keturunan yang sudah dinaturalisasi. Mereka adalah Shayne Pattynama (bek kiri), Sandy Walsh (bek kanan), Jordi Amat (bek tengah), Ivar Jenner (gelandang), dan Rafael Struick (penyerang).
Pertanyaan besar yang muncul adalah mengapa Shin Tae-yong lebih memilih naturalisasi pemain bertahan ketika sektor penyerangan Timnas juga bisa menjadi opsi yang menarik.
Bung Towel menyampaikan keraguan atas keputusan ini, menggarisbawahi potensi pemain keturunan yang dapat mengisi peran di lini depan Timnas Indonesia.
Dalam menghadapi pertandingan-pertandingan mendatang, kebijakan naturalisasi pemain oleh PSSI haruslah disikapi dengan bijak, mengingat pentingnya membangun keseimbangan antara sektor pertahanan dan penyerangan dalam Timnas Indonesia. Kebijakan ini tentu akan terus menjadi perbincangan hangat dalam dunia sepak bola Tanah Air.
(Suara.com/Pebriansyah)