Bolatimes.com - Berikut tiga alasan mengapa pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, tak mungkin menggunakan jasa Buzzer seperti klaim pengamat sepak bola, Tommy Welly atau Bung Towel.
Belakangan jagat sepak bola Tanah Air dihebohkan dengan klaim Bung Towel yang menyebut Shin Tae-yong menggunakan jasa Buzzer.
Klaim ini disampaikannya dalam acara bincang-bincang di kanal YouTube Nalar TV Indonesia. Dalam perbincangan itu, Bung Towel mengeluarkan klaim tersebut berdasarkan pengalamannya.
Selama mengkritisi Shin Tae-yong, Bung Towel mengaku diserang oleh berbagai akun di media sosial yang ia anggap sebagai Buzzer atau pendengung.
“Ketika mengkritisi Shin Tae-yong atau mengkritisi ketua umum PSSI Erick Thohir, serbuan itu datang langsung. Saya yakin ada Die Hard Shin Tae-yong, tapi mayoritas saya perhatikan, karena bergelombang ribuan datangnya begitu dengan akun-akun nol postingan, saya anggap itu buzzer,” ucap Bung Towel.
“Pertanyaan besar dari apa yang saya alami berkali-kali, apakah Shin Tae-yong ini anti kritik? Karena setiap kali mendapatkan kritik, ada serangan balasan gitu kan termasuk dari Buzzer.”
“Yang kedua, apakah Shin Tae-yong menggunakan Buzzer? Kalau sampai ini bener terjadi, ini sangat memalukan dalam perkembangan sepak bola Indonesia,” lanjutnya Bung Towel.
Sontak pernyataan ini menjadi perbincangan di kalangan netizen dan menjadi perdebatan yang mayoritas menganggap Bung Towel membuat klaim yang tak berdasar.
Pasalnya, ada tiga alasan mengapa Shin Tae-yong tak mungkin menggunakan jasa Buzzer seperti klaim Bung Towel. Apa saja alasan itu?
1. Shin Tae-yong Mendapat Dukungan Mayoritas
Seperti pernyataan Bung Towel, Shin Tae-yong memiliki Die Hard atau pendukung setia di media sosial sejak menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Hadirnya Die Hard Fans ini pun tak lepas dari progres yang ditunjukkan Shin Tae-yong selama melatih selama hampir empat tahun ini, sehingga dirinya mendapat banyak dukungan.
Maka tak mengherankan jika dukungan dari mayoritas pecinta sepak bola Tanah Air ini melahirkan komentar pedas kepada pengkritik Shin Tae-yong, di mana hampir sebagian besar netizen Indonesia memiliki lebih dari satu akun di media sosial.
2. Buzzer Lebih Terorganisir
Jika berkaca pada sifat Buzzer di media sosial, mayoritas Buzzer lebih terorganisir dan hanya berfokus pada satu topik saja dengan komentar atau kalimat yang hampir serupa.
Sedangkan komentar pedas yang diberikan kepada Bung Towel, mayoritas komentar yang datang padanya adalah komentar yang tak terorganisir alias komentar dari individu tersebut.
Seperti pada postingan di akun Instagram Bung Towel, yakni @bungtowel8, komentar yang berjumlah 2 ribu lebih itu dominan dengan komentar beragam dari pecinta sepak bola.
3. Tak Ada Penggunaan Buzzer di Jagat Sepak Bola
Buzzer di media sosial Tanah Air lebih identik dengan politikus atau dunia politik. Hampir tidak ada penggunaan Buzzer di jagat sepak bola Tanah Air.
Di sisi lain, sulit untuk menerima jika Shin Tae-yong menggunakan Buzzer. Terlebih dirinya terbilang jarang aktif di media sosial apapun.
Selain itu, Shin Tae-yong tampak tak butuh jasa Buzzer sama sekali untuk mendapat dukungan di jagat maya, mengingat progres yang ia tunjukkan selama menukangi Timnas Indonesia.