Bolatimes.com - Solidaritas ditunjukkan oleh pemain naturalisasi, Herman Dzumafo, dengan menuntut permintaan maaf dari Persekat Tegal yang melanggar Silvio Escobar hingga alami kolaps di tengah lapangan.
Silvio Escobar baru-baru ini menjadi sorotan usai kolaps di atas lapangan saat timnya, Persela Lamongan, menghadapi Persekat Tegal di lanjutan Liga 2 2023/2024, Senin (25/9).
Dalam pertandingan tersebut, pemain naturalisasi ini mengalami kolaps usai mendapat sikutan dari lawan di menit ke-95 di leher hingga dirinya sempat tak sadarkan diri.
Karena sempat tak sadarkan diri, tim medis sempat memberikan pertolongan pertama dan kemudian Escobar dilarikan mobil ambulans ke rumah sakit.
Beruntung momen tersebut tak berbuah fatal. Dalam kabar terbaru, disebutkan Escobar telah sadar dan disebutkan perlahan mulai membaik menurut berbagai sumber.
Kejadian tersebut pun menjadi sorotan bagi pecinta sepak bola Tanah Air dan bahkan para pemain. Salah satunya adalah pemain naturalisasi lainnya, Herman Dzumafo.
Pemain yang kini juga bermain di Liga 2 bersama Persela Lamongan ini lebih menyoroti Persekat Tegal, baik pemain dan manajemennya.
Pemain berusia 42 tahun itu geram dengan Persekat Tegal yang urung meminta maaf dalam sebuah komentar di unggahan akun Instagram @pengamatsepakbola.
“Tidak ada nyawa yang bisa di banding dengan sepakbola. Fair play dan respect nya mana?,” buka komentar pemain kelahiran Kamerun itu.
“Udah salah bukannya datang minta maaf. Mau manajemen, official, permain sama sekali tidak ada yang datang. Mau dibawa kemana sepakbola kita ini kalo masih ada yang seperti ini. Sesama pemain bola,” lanjut komentar Herman Dzumafo.
Komentarnya tersebut pun mendapat dukungan dari pecinta sepak bola Tanah Air yang menuntut agar Persekat Tegal dan pemain yang melanggar Escobar untuk meminta maaf.
Saat artikel ini dibuat, Persekat Tegal sendiri baru saja mengunggah pernyataan berupa permintaan maaf dari pemainnya yang melanggar Escobar, yakni Gugun Syaiful Rahman, lewat akun Instagram klub.
“Saya meminta maaf sedalam-dalamnya kepada Papa Silvio Escobar atas insiden tersebut. Dari lubuk hati saya, tidak ada unsur kesengajaan untuk melukai.”
“Semoga Papa Silvio Escobar mau membuka pintu maafnya kepada saya. Saya juga berharap manajemen, pelatih, official, dan suporter Persela berkenan memaafkan saya. Sekali lagi saya mohon maaf,” bunyi pernyataan Gugun Syaiful Rahman.
Dalam unggahan manajer Persekat Tegal, yakni Ersal Aburizal, disebutkan pula bahwa dirinya sudah meminta maaf secara pribadi ke Presiden Persela Lamongan atas kejadian tersebut.
Bahkan, Ersal Abu Rizal menuturkan pihak Persekat Tegal juga telah mengirim dua wakil untuk melakukan pendampingan terhadap Escobar di Rumah Sakit Dr. Ashari.