Bolatimes.com - Keputusan PSSI untuk menaturalisasi pemain keturunan Indonesia-Belanda, Jay Idzes, menuai protes dari netizen. Publik menanyakan kenapa selalu pemain bertahan yang dinaturalisasi.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, baru saja mengumumkan satu pemain yang akan dinaturalisasi. Ialah Jay Idzes yang saat ini bermain untuk klub Serie B Italia, Venezia.
Erick Thohir memperkenalkan Jay Idzes lewat unggahan di Instagram beberapa saat lalu. Dalam pernyataannya, bek 23 tahun itu punya komitmen membawa Timnas Indonesia terbang lebih tinggi.
“Saat ini Jay bermain di Liga Italia, Venezia. Jay punya komitmen yang sama untuk membangun Timnas menjadi lebih baik. Bersama-sama kita ingin membawa Garuda Mendunia!,” ujar Erick Thohir, dikutip dari laman Instagram pribadinya @erickthohir, Kamis (7/9/2023).
Meski demikian, kabar ini langsung mendapat berbagai respons dari netizen. Beberapa netizen ingatkan bahwa Indonesia membutuhkan seorang striker, bukan bek.
“JANGAN BEK TERUS PAK, INDONESIA KRISIS STRIKER,” komen salah satu netizen.
Selain itu, ada juga yang ingatkan bahwa drama naturalisasi jangan sampai berulang.
“Langkah yang bagus, tapi jangan terlena, janji pak Erick Tohir ini membwa 3-4 pemain diapora grade A. Jangan smpe mandek atau drama2 seperti yg lalu terluang,” komen netizen lainnya.
Sementara itu, Erick Thohir membeberkan alasan di balik naturalisasi Jaya Idzes. Menurutnya pemain berposisi sebagai bek ini kariernya sedang menanjak di Eropa.
"Idzes masih berusia 23 tahun. Kariernya sedang menuju puncak. Jadi pemain ini adalah pemain yang sangat potensial dan akan Insya Allah akan menambah kekuatan timnas kita," ungkap Erick Thohir.
Di sisi lain, perjuangan untuk meyakinkan Jay Idzes tidak mudah, sebab sang pemain juga dilirik Timnas Belanda. Namun akhirnya memilih Timnas Indonesia karena peluang bermain secara reguler lebih terbuka.
"Jay Idzes yang masih berusia 23 tahun juga dibidik timnas Belanda. Namun dia memilih peluang bersama timnas Indonesia yang lebih memungkinkannya rutin bermain di level negara,'' ujar Erick Thohir.