Bolatimes.com - Timnas Indonesia U-17 diklaim kesulitan mencari pemain untuk mengisi bek tengah berkaki kidal, bukan striker atau gelandang.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri yang turun tangan dalan seleksi pemain Timnas U-17 untuk Piala Dunia U-17 2023.
Saat ini Timnas Indonesia U-17 sedang menjalani Training Camp (TC) di Jakarta sampai akhir Agustus 2023. Di luar itu, skuad Garuda Asia tengah menggelar seleksi di berbagai daerah Indonesia.
Baca Juga: Sudah Keliling, Indra Sjafri Ngaku Kesulitan Dapatkan Satu Pemain dengan Kriteria Ini
Seleksi dilakukan untuk menjaring pemain-pemain berpotensi untuk memperkuat Timnas Indonesia U-17. Apalagi, ada posisi yang masih harus diisi oleh pemain yaitu bek tengah.
PSSI belum juga menemukan pemain tangguh berkaki kidal untuk menempati posisi bek tengah. Padahal hal itu dinilai krusial untuk menyempurnakan armada Bima Sakti.
"Kami memang saat ini masih fokus mencari pemain di posisi center back dengan kaki kiri. Posisi ini yang masih belum ketemu-ketemu," kata Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri kepada awak media beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Kode Semakin Jelas, 3 Tanda Eks Pelatih JDT Benjamin Mora akan Tangani Persib Bandung
Namun, Indra Sjafri menerangkan pihaknya sudah mengantongi satu nama, meski enggan mengungkap sosoknya.
"Di semua kota belum ketemu. Kemarin sebetulnya kami sudah menemukan satu, tetapi lupa di kota mana. Yang jelas sudah kita catat namanya," jelas Indra Sjafri.
Terlepas dari itu, seleksi Timnas Indonesia U-17 ini dinilai memberikan manfaat lain. PSSI Banyak menemukan bakat-bakat sepak bola masa depan.
Baca Juga: Agenda Timnas Voli Putra Indonesia usai SEA V League 2023, Dua Kejuaraan Bergengsi Menanti
"Saya pikir untuk level U-17, hampir semua kota punya potensi. Namun memang ada kota-kota yang lebih banyak. Saya yakin ini Jawa Tengah terkenal dengan pemain-pemain usia muda," jelasnya.
"Kami tidak mematok berapa jumlah yang akan diambil dari hasil seleksi di masing-masing kota. Sebab, patokan utamanya adalah kualitas pemain, bukan kuota," tutup pungkas Indra Sjafri.