Kisah Anatoli Polosin, Pelatih Asal Rusia yang Bawa Timnas Indonesia Sabet Medali Emas di SEA Games 1991

Anatoli Polosin sejauh ini jadi satu-satunya pelatih yang sukses antar Timnas Indonesia sabet emas di SEA Games 1991.

Rauhanda Riyantama | BolaTimes.com
Senin, 15 Mei 2023 | 11:30 WIB
Timnas Indonesia saat tampil di SEA Games 1991. (Twitter)

Timnas Indonesia saat tampil di SEA Games 1991. (Twitter)

Bolatimes.com - Kilas balik Timnas Indonesia menyabet medali emas SEA Games 1991, rekor Anatoli Polisin yang masih belum bisa dipecahkan pelatih lain hingga saat ini.

Saat ini Indra Sjafri mungkin tengah berjuang untuk bisa menyamai prestasi pelatih bernama lengkap Anatoli Fyodorich Polisin dengan menyabet medali emas SEA Games 2023.

Timnas U-22 Indonesia asuhan Indra Sjafri sudah memastikan langkah ke partai final SEA Games 2023, hanya perlu satu langkah mendapatkan medali emas.

Baca Juga: Park Hang-seo Kena Ledek Media Malaysia saat Laga Timnas Indonesia U-22 vs Vietnam, Ini Dia Sebabnya

Marselino Ferdinan dkk dihadapkan dengan rival bebuyutan di final nanti, Thailand yang bakal menantang Indonesia dalam perburuan emas.

Serasa dejavu, kondisi yang sama dialami Anatoli Polisin saat menukangi Timnas Indonesia di SEA Games 1991.

Tampil di final yang digelar di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipna, anak asuh Polisin sukses menumbangkan Thailand lewat adu penalti dengan skor 4-3.

Baca Juga: Usai Sabet Emas SEA Games 2023, Muhammad Rifqi Fitriadi Enggan Sesumbar Target di Asian Games

Catatan emas kedua sepanjang sejarah setelah pertama kali meraihnya di SEA Games 1987, gelaran pertama pesta olahraga ASEAN yang dihelat di Indonesia.

Di SEA Games 1991, Indonesia superior dengan mengalahkan Malaysia (2-0), Vietnam (1-0) dan Filipina (2-1).

Saat menghadapi Filipina, Indonesia tertinggal lebih dulu usai menurunkan tim lapis kedua, namun masuknya Raymond Hattu dan Rocky Putirai mampu membalikkan keadaan.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik usai Barcelona Juara Liga Spanyol 2022/2023, Catatan Manis Xavi Hernandez Berlanjut

Melenggang ke semifinal dengan status juara grup, bertemu dengan Singapura yang saat itu diperkuat Fandi Ahmad.

Benar saja, kesulitan dihadapi Timnas Indonesia asuhan Polisin hingga 120 menit pertandingan tanpa gol hingga dilanjutkan ke adu penalti.

Skuad Garuda Muda saat itu sukses memetik kemenangan dengan skor akhir 4-2, hasil yang menempatkan Indonesia sebagai lawan Thailand di partai final.

Baca Juga: Link Live Streaming Indonesia vs Kanada Piala Sudirman 2023 Hari Ini

Keraguan sempat melanda para pemain, taktik Polosin yang lebih mengandalkan kekuatan fisik ketimbang permainan cantik diremehkan.

Hal itu berbanding terbalik dengan apa yang dilakukan Wiel Coerver saat menukangi Indonesia di era 1970-an, seperti yang dikisahkan Sudirman.

Namun keyakinan Polosin juga bukan tanpa alasan, ia menyebut pemain Timnas Indonesia saat itu hanya bisa bermain satu babak saja.

"Polosin sempat melihat pertandingan Galatama sebelum memanggil pemain untuk pemusatan latihan," ucap Sudirman.

"Dia pun bilang bahwa kami hanya kuat main di babak pertama saja kemudian menurun di babak kedua," imbuhnya.

Mantan pelatih Timnas Indonesia, Anatoli Polosin. (Twitter)
Mantan pelatih Timnas Indonesia, Anatoli Polosin. (Twitter)

Hanya tiga bulan waktu yang dibutuhkan Polosin mempersiapkan tim untuk SEA Games 2023, dengan memanggil sejumlah pemain top.

Seperti Ansyari Lubis, Fakhri Husaini, Jaya Hartono ghingga Eryono Kasiba, meskipun ketiga pemain ini akhirnya memilih mundur.

Ketiganya mengaku tak tahan dengan gaya latihan keras yang diterapkan Polosin dan digantikan oleh Rochi Putirai hingga Widodo C Putro.

Lantas seberapa keras latihan yang diterapkan Polosin? Aji Santoso pernah sedikit membeberkannya ke penikmat sepak bola Tanah Air.

"Hari pertama satu kali, hari kedua dua kali, lalu tiga kali. Jadi setelah itu lari di gunung tiga kali," ucap Aji Santoso.

Sementara Thailand dalam misi mendapatkan gelar keempat mereka, pertandingan berjalan sengit hingga berakhir dengan adu penalti.

Thailand sempat di atas angin dengan keunggulan 3-2 setelah eksekusi Maman Suryaman mampu ditepis, namun Yusuf Eko Dono berhasil mengawal kebangkitan Garuda Muda.

Disusul aksi Eddy Harto yang berhasil menahan sepakan Suksok, meskipun tekanan semakin terasa setelah Widodo C Putro dan Ranachai Busbakom gagal mengeksekusi penalti.

Sudirman berhasil membalikkan keadaan lewat eksekusinya, skor menjadi 4-3 dan Eddy Harto kembali menjadi penentu usai menepis eksekusi Pairot.

Kontributor: Eko
Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Marselino Ferdinan resi berkarier di Liga Inggris

bolaindonesia | 08:27 WIB

Persib Bandung akan menjamu PSBS Biak pada laga pembuka Liga 1 2024/2025 di Stadion Si Jalak Harupat, Jumat (9/8) mendatang. Regulasi soal larangan suporter tamu hadir masih berlaku

bolaindonesia | 13:28 WIB

Piala Presiden adalah hiburan dengan strategi berbasis kerakyatan, dari dan untuk rakyat. Nilai-nilai yang telah dipegang selama lima edisi sebelumnya itu pun tetap terpatri di edisi keenamnya, Piala Presiden 2024.

bolaindonesia | 23:22 WIB

Program terbaru Persib, MemberSIB hadir untuk mempererat hubungan Persib dengan para suporternya (bobotoh) dengan memberikan berbagai kemudahan.

bolaindonesia | 14:07 WIB

Pesta Rakyat Persib akan menjadi tema acara perkenalan seluruh anggota tim, jersey, dan para mitra yang akan menyertai perjalanan tim kebanggaan Bobotoh ini mengarungi kompetisi Liga 1 musim 2024/2025. Kegiatan tersebut akan digelar di C-Tra Arena

bolaindonesia | 12:14 WIB

Welber Jardim bisa tampil lawan Malaysia?

bolaindonesia | 11:44 WIB

Persib Bandung sambut positif kehadiran Piala Presiden 2024

bolaindonesia | 12:38 WIB

Shin Tae-yong rupanya mengalami sakit yang serius hingga operasi 6 jam

bolaindonesia | 20:47 WIB

Timnas Putri Indonesia dipaksa menelan kekalahan 2-3 dari Hong Kong dalam pertandingan uji coba

bolaindonesia | 10:27 WIB

Inilah jadwal lengkap Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 2024

bolaindonesia | 10:59 WIB

Sebanyak 24 pemain dibawa untuk melakoni dua laga uji coba melawan Hong Kong

bolaindonesia | 08:47 WIB

Muncul titik terang dalam kasus yang dialami Maarten Paes.

bolaindonesia | 15:06 WIB

Ia dipersiapkan untuk menghadapi kompetisi Liga 1 dan Asia musim 2024/2025

bolaindonesia | 20:23 WIB

Pemain keturunan Kenzo Riedewald ngebet bela timnas Indonesia.

bolaindonesia | 15:19 WIB

Timnas Indonesia berpesta saat melawan Vietnam dalam perebutan tempat ketiga Piala AFF U-16 2024

bolaindonesia | 17:10 WIB

Elkan Baggott terdaftar di situs resmi Premier League.

bolaindonesia | 16:11 WIB

Pemain keturunan Gabriel Han Willhoft-King segera gabung Man City.

bolaindonesia | 15:33 WIB

Selebrasi Timnas Australia U-16 dianggap lebay dan provokasi

bolaindonesia | 07:02 WIB
Tampilkan lebih banyak