Bolatimes.com - Di balik kemenangan Persis Solo atas Persik Kediri pada laga terakhir Liga 1 2022-2023, momen memalukan Alexis Messidoro, berniat tiru Lionel Messi tapi gagal total.
Laga Persis Solo melawan Persik Kediri di pekan terakhir Liga 1 2022 diwarnai momen cukup unik yang diperlihatkan Alexis Messidoro.
Momen ini terjadi pada menit ke-72 saat kedudukan sama kuat 0-0 dan salah satu tim membutuhkan tiga angka, Persis dihadiahi penalti.
Baca Juga: Klub Baru Barnabas Sobor Sungguh Usil, Ucapkan Selamat Ulang Tahun Setelah 2 Bulan Lewat
Messidoro yang ditunjuk sebagai eksekutor, pria Argentina ini menerapkan trik unik yang pernah diperlihatkan Lionel Messi.
Alih-alih melepaskan sepakan keras guna merobek gawang Persik, Messidoro hanya melakukan umpan pendek ke belakang untuk dieksekusi Fernando Rodriguez.
Sayangnya sepakan kaki kiri Rodriguez justru melebar, gawang Persik Kediri pun aman dari kebobolan lewat skema penalti tersebut.
Baca Juga: Profil Zikri Khalili, Pemain Malaysia U-22 yang Masuk Nominasi Pemain Muda Terbaik Asia
Skema yang pernah dilakukan Messi dan Luis Suarez pada Februari 2016, tepatnya dilaga melawan Celta Vigo.
Messi yang ditunjuk sebagai eksekutor justru memilih memberi umpan untuk Suarez, sebelum striker Uruguay itu menceploskan bola ke gawang lawan.
Perbedaannya, Messi sukses menerapkan trik tersebut, sementara Messidoro gagal melakukannya untuk Persis Solo.
Baca Juga: Isco dan James Rodriguez Kini Nganggur, Tim Liga 1 Tertarik Rekrut?
Meski demikian, Persis berhasil memetik kemenangan atas tamunya lewat gol tunggal Ferdinand Sinaga memanfaatkan assist Irfan Bachdim.
Kemenangan itu membawa Persis bertengger di peringkat ke-10 klasemen akhir dengan raihan 44 poin, hasil terbaik dari tim promosi musim ini.
Sementara dua tim promosi lainnya, harus puas berbagi tempat di zona degradasi, Dewa United dan RANS Nusantara FC.
Baca Juga: Link Live Streaming Timnas Indonesia U-22 vs Lebanon, Duel Panas Malam Ini
RANS Nusantara FC menjadi juru kunci dengan raihan 19 poin, sementara Dewa United satu tingkat di atasnya dengan 33 poin.
Jika musim ini tak menghilangkan degradasi, kedua tim ini dapat dipastikan kembali ke habitatnya di Liga 2 musim depan.
Beruntung degradasi ditiadakan pasca Tragedi Kanjuruhan yang memberi efek domino terhadap dunia sepak bola Indonesia.