Bolatimes.com - Timnas Indonesia U-22 tentu wajib mewaspada semua lawan yang akan dihadapinya di Grup A SEA Games 2023, termasuk salah satunya Timnas Myanmar U-22 yang diasuh oleh Michael Feichtenbeiner.
Michael Feichtenbeiner bakal menjadi salah satu lawan yang menjadi pesaing pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri, untuk beradu taktik dengan sejumlah pelatih lainnya di Grup A SEA Games 2023.
Michael Feichtenbeiner memang memiliki rekam jejak yang cukup istimewa jika disandingkan dengan pelatih-pelatih lainnya yang akan mengasuh timnya di Grup A SEA Games 2023.
Baca Juga: Kisah Mualaf Abanda Herman, Dapat Hidayah dari Sholat 5 Waktu Skuad Persib Bandung
Michael Feichtenbeiner merupakan sosok pelaku sepak bola yang berasal dari Stuttgart, Jerman. Dia tercatat lahir pada 9 Juli 1960.
Awalnya, Michael Feichtenbeiner bermain untuk sejumlah tim amatir seperti TV stein, SV Vaihingen, hingga FV Germania Degerloch. Setelah itu, dia memulai karier kepelatihannya di akademi VfB Stuttgart.
Baca Juga: Nganggur di Timnas Indonesia sampai Juni, Inilah 3 Kegiatan yang Bisa Dilakukan oleh Shin Tae-yong
Sebelum ditunjuk sebagai pelatih TSF Ditzingen, Michael Feichtenbeiner sempat menukangi klub asal Swiss, BSC Old Boys Basel dan jadi asisten pelatih di Stuttgarter Kickers.
Setelah itu, pada rentang waktu 1993-1997, lelaki berpostur 181 cm ini sempat menjadi sosok penting di balik promosi Oberliga Baden-Wurttemberg ke Regionalliga Sud.
Selanjutnya, Michael Feichtenbeiner menjadi asisten pelatih KFC Uerdingen 05 pada 1997 dan menjadi pelatih kepala SC Pfullendorf pada 1998.
Sejak saat itu, dia sempat berpindah-pindah tugas, mulai dari Stuttgarter Kickers (1999-2000), SV Darmstadt 98 (2000-2002), Rot-Weiß Erfurt (2002-2003), Sportfreunde Siegen (2003-2004), MPPJ FC (2005-2006), hingga kembali ke SC Pfullendorf (2006-2008).
Menariknya, Michael Feichtenbeiner pernah singgah untuk berkarier di Indonesia, tepatnya pada 2010-2011, untuk menangani klub Liga Primer Indonesia, Bintang Medan FC.
Namun, setelah itu ia memutuskan untuk pulang ke Belanda karena ditunjuk untuk menangani Timnas Jerman U-15 dan U-17.
Setelah itu, dia sempat kembali ke Asia Tenggara pada 2020. Untuk kali ini, dia mendapatkan pekerjaan dari Selangor II untuk menjadi Direktur Teknik (2020-2021) dan menjadi pelatih kepala Selangor (2021-2022) untuk menggantikan Karsten Neitzel.
Namun, pada 9 Agustus 2022, Selangor FC dan Michael Feichtenbeiner sepakat untuk mengakhiri kontrak kerja sama ini.
Setelah meninggalkan jabatannya di Liga Super Malaysia itu Michael Feichtenbeiner mendapat pekerjaan untuk mengasuh Timnas Myanmar.