Bolatimes.com - Pernyataan mengejutkan datang dari Manajer Persipura, Yan Mandenas. Ia menyebut ada upaya suap yang dilakukan kepada klub-klub Liga 2.
Yan buka-bukaan soal data tanda tangan surat berjudul “Surat Pernyataan Bersama Klub Liga 2 2022/2023”. Yan menyebut adanya suap sebesar Rp 15 juta kepada klub-klub Liga 2 supaya sepakat untuk menghentikan kompetisi.
Dalam surat yang beredar itu, berisi tanda tangan dari perwakilan 20 klub Liga 2. Namun, anehnya beberapa klub tidak merasa menandatangani surat tersebut. Sehingga memicu tanda tanya.
Yan Mandenas kemudian mendapatkan informasi bahwa mereka yang mewakili klub tanda tangan tersebut mendapatkan Rp15 juta.
"Tanda tangan itu sebagian dipalsukan. Banyak klub yang sudah mengadu karena setiap tanda tangan itu diberikan uang transportasi Rp15 juta perklub," kata Yan, dilansir dari Antara.
"Namun, mereka tidak mengetahui itu untuk menghentikan liga. Yang kami tahu, tanda tangan itu dibuat sebagai tanda hadir di 'manager meeting'," imbuhnya.
Namun pernyataan Yan Mandenas ini langsung dibantah oleh PSSI melalui Sekretaris Jenderal, Yunus Nusi. Ia menyebut tidak mungkin owner Liga 2 mau menerima suap yang hanya sebesar Rp 15 juta.
Lantas, siapa sebetulnya Yan Mandenas ini? Berikut ulasan profilnya!
Yan Mandenas adalah sosok kelahiran Nabire, Papua, pada 26 September 1982. Sebelum dikenal sebagai manajer Persipura, Yan dikenal sebagai politikus.
Ia terpilih menjadi Anggota Komisi I DPR RI periode 2019-2024 dari Partai Gerindra. Ia merupakan satu-satunya anggota dari Gerindra yang menang di dapil Papua.
Kini Yan Mandenas telah menikah dengan Melani Megawati Aipasa dan sudah dikaruniai tiga orang anak.
Setelah menjabat sebagai Anggota DPR RI, Yan Mandenas ditunjuk menjadi manajer Persipura pada April 2022. Keputusan ini diambil setelah Persipura terdegradasi ke Liga 2.
Ketum Persipura, Benhur Tomi Mano, menjelaskan bahwa komunikasi antara manajemen dengan politisi kelahiran Nabire itu sudah terjalin sejak lama.
Terpilihnya Yan Mandenas menjadi manajer diharapkan baru bisa membawa Persipura kembali ke kasta tertinggi Liga 1 Indonesia.
Namun langkah ini terbilang bakal berat karena saat ini Liga 2 2022 terancam dihentikan dan Liga 1 tidak akan ada promosi dan degradasi.