Bolatimes.com - Jordi Amat dan Johor Darul Takzim (JDT) bakal punya pelatih baru mulai musim depan. Klub raksasa asal Malaysia itu menunjuk Esteban Solari sebagai pelatih anyar untuk musim 2023.s
Solari bakal menggantikan Hector Bidoglio yang punya andil besar membawa JDT menyapu bersih trofi domestik di Malaysia musim ini.
Alih-alih dipercaya kembali menangani tim, Bidoglio digeser ke posisi direktur teknik. Menurut Tunku Ismail Idris bin Sultan Ibrahim, sang pemilik klub, itu adalah bagian dari perubahan yang besar untuk musim depan.
Solari sendiri merupakan nama baru di dunia kepelatihan. Ia baru memulai kariernya sebagai pelatih pada 2019 dan belum punya banyak pengalaman.
Meski begitu, JDT dinilai beruntung bisa mendapatkan jasa dari adik Santiago Solari tersebut. Lantas, siapa sebetulnya Esteban Solari ini? Berikut ulasan profilnya!
Sosok bernama lengkap Esteban Andres Solari Poggio ini lahir di Rosario, Argentina, pada 2 Juni 1980. Ia merupakan adik kandung dari eks pelatih Real Madrid, Santiago Solari.
Dalam perjalanan kariernya, Esteban tidak sementereng kakaknya. Solari sendiri dikenal sempat membela tim-tim besar Eropa macam Real Madrid, Inter Milan, hingga Atletico Madrid.
Sementara Esteban Solari, lebih banyak berkarier di Argentina seperti Estudiantes, Argentinos Juniors dan beberapa klub tak terlalu terkenal di Eropa dan Asia.
Ia sempat bermain untuk Almeria selama dua musim, tapi cuma tampil 1o kali. Di pengujung kariernya, Solari bermain untuk klub asal Ekuador, Aucas, dan pensiun di sana pada 2016.
Setelah pensiun, Esteban Solari tidak langsung terjun ke dunia kepelatihan. Ia baru mulai merintis karier sebagai pelatih dengan menjadi asisten pelatih Argentina U-20 pada 2019.
Esteban Solari kemudian ditunjuk juga untuk menjadi asisten pelatih Timnas Argentina U-23 pada waktu bersamaan. Kontraknya akan berakhir pada 30 Desember 2020 mendatang.
Karier Esteban Solari dipastikan akan berlanjut dengan menangani Johor Darul Takzim di Liga Malaysia. Meski belum punya banyak pengalaman, pemilik JDT, Tunku Ismail Idris bin Sultan Ibrahim, meyakini kemampuan pelatih berusia 42 tahun tersebut.