Bolatimes.com - Klub asal Georgia, FC Locomotive Tbilisi, tiba-tiba ramai menghiasi pemberitaan sepak bola dunia. Pasalnya, mereka mengajak sejumlah klub Liga 1 untuk uji coba.
Seperti yang diketahui, Liga 1 musim ini terpaksa dihentikan sementara setelah insiden di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari 130 orang.
Sempat tersiar kabar Liga 1 akan kembali bergulir pada pertengahan November, namun kabar ini sepertinya hanya akan menjadi angin lalu dan belum ada kepastian lebih lanjut.
Baca Juga: Bomber Timnas Belgia Absen di Laga Pembuka Grup Piala Dunia 2022
Nah, kebetulan ada tim luar negeri yang menawarkan untuk melakukan uji coba dengan klub-klub Liga 1. Klub tersebut adalah Locomotive Tbilisi dari Georgia.
Klub-klub Liga 1 yang ditawari untuk melakukan uji coba oleh Locomotive Tbilisi ini adalah Bali United, Arema FC, PSIS Semarang, dan Persis Solo.
Akan tetapi, keempat tim tersebut belum menjawab undangan tersebut. Pihak Serdadu Tridatu –julukan Bali United- sendiri menjelaskan bahwa semua tim masih perlu waktu untuk menerimanya karena sedang menunggu kabar berlanjutnya Liga 1 2022/2023.
Baca Juga: Baru Gabung Langsung Main, Rafael Struick dan Zico Soree Bangga Debut di Timnas Indonesia U-20
Lantas, siapa sih sebetulnya Locomotive Tbilisi ini? Berikut ulasan profilnya!
Profil Locomotive Tbilisi
Sejarah panjang Uni Soviet tidak terlepas dari lahirnya klub yang ada di Ibu Kota Tbilisi ini. Dari masyarakat olahraga sukarela lokomotiv, karena klub tersebut memiliki hubungan sangat kuat dengan Georgian Railways.
Baca Juga: Kalah Lagi di Liga, Pelatih Gillingham FC Muak dengan Penampilan Elkan Baggott cs
Kini Locomotive Tbilisi menjadi bagian dari Locomotive Voluntary Sports Society, berdiri pada 14 Agustus 1936. Karena begitu erat dengan kereta, klub ini sampai punya julukan Railroaders.
Pertama kali meraih gelar juara di Liga Georgia pada 1937, hingga memberi izin untuk berpartisipasi di Liga Top Uni Soviet. Sempat terdegradasi sebelum akhirnya didiskualifikasi dari turnamen pada 1940, hingga Uni Soviet runtuh.
Setelah Uni Soviet runtuh dan terpecah, Locomotive Tbilisi menjadi member tetap dari Erovnuli Liga atau Liga Utama Georgia.
Baca Juga: Tak Masuk Skuad Timnas Filipina di Piala AFF 2022, Bek Persib Bandung Santai
Namun selama perjalanan mereka di Liga Georgia, Locomotive Tbilisi tidak pernah berhasil menjadi juara. Mereka cuma dua kali menjadi runner-up di dua musim beruntun yaitu 2000/01 dan 2001/02.
Meski begitu, Locomotive Tbilisi tetap punya prestasi. Mereka tercatat pernah menjadi kampiun dari Piala Georgia sebanyak tiga kali, masing-masing di musim 2000, 2002, dan 2005.
Sementara di level kompetisi antarklub Eropa, Locomotive Tbilisi selalu terhenti di babak kualifikasi. Langkah terjauh mereka adalah masuk ke babak ketiga kualifikasi Liga Europa 2020/21.