Bolatimes.com - Mantan Ketua Umum PSSI Agum Gumelar tak setuju andai Mochamad Iriawan atau Iwan Bule mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Indonesia.
Belakangan muncul desakan Iriawan mundur dari jabatan Ketum PSSI. Desakan itu mengemuka pasca Tragedi Kanjuruhan yang memakan banyak korban.
Tetapi, menurut Agum Gumelar, mundur bukanlah solusi. Ia mendukung Iriawan tetap bertahan untuk menyelesaikan kasus tersebut.
"Tidak mundur adalah bentuk pertanggungjawabannya sebagai ketua umum PSSI. Iriawan mesti menyelesaikan kasus itu sampai tuntas," kata Agum dari Dewan Pembina PSSI dalam laman PSSI, Senin (10/10/2022).
Agum mengapresiasi keputusan Iriawan langsung ke Malang segera usai peristiwa di Kanjuruhan terjadi dengan berada di sana selama tujuh hari serta menemui keluarga para korban.
"Itu saya kira juga sebagai bentuk tanggung jawab," kata Ketum PSSI periode 1999-2003 tersebut.
Agum mengimbau Iriawan dan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI untuk menerima rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dibentuk pemerintah.
Menurut Agum, apapun hasil kerja TGIPF semata untuk memperbaiki kompetisi sepak bola Indonesia.
"Jadikan itu masukan dan kemudian dilaksanakan. Siapa pun pasti ingin kompetisi sepak bola di tanah air semakin baik. Kompetisi itu jantungnya sepak bola. Kompetisi yang baik akan menghasilkan tim nasional yang baik pula," terangnya.
Lebih lanjut, Agum berpesan kepada semua pihak yang ingin menjadi ketua umum PSSI untuk melalui jalur Kongres Luar Biasa (KLB) pada akhir 2023.
"Siapa yang terbaik pasti akan dipilih oleh pemilik suara," terangnya.
TGIPF Tragedi Kanjuruhan terus menyelidiki peristiwa di Stadion Kanjuruhan usai pertandingan Liga 1 Arema FC versus Persebaya pada 1 Oktober yang menewaskan 131 orang dan melukai ratusan orang lainnya itu.
Sejauh ini, Polri sudah menetapkan enam tersangka yang dianggap bertanggung jawab atas kejadian tersebut, demikian dimuat Antara.