Bolatimes.com - Sumiyati (52) merupakan salah satu ibu yang harus berduka karena sang anak menjadi korban tragedi Kanjuruhan usai pertadingan Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022).
Sumiyati menceritakan bahwa tidak khawatir ketika anaknya, Ahmad Fajar Khoirun (15) berpamitan untuk menonton pertandingan Derbi Jatim tersebut.
"Enggak (khawatir), biasanya memang berangkat. Saya kasih ongkos dan berpesan hati-hati," ucap Sumiyati saat ditemui di Watugede, Singosari, Kabupaten Malang pada Senin (3/10/2022).
Baca Juga: Kena Bantai Timnas Indonesia U-16 14-0, Pemain Guam Menangis di Lapangan
Namun, ibu berusia 52 tahun ini mengaku tidak bisa tidur karena sang anak belum pulang pada pukul setengah 12 malam. Sebab, jam segitu biasanya sang anak sudah sampai di rumah.
"Saya tunggu biasanya pulang setengah 12 kok belum pulang. Saya tidak bisa tidur. Terus jam 12 ada yang memberi kabar Fajar masuk rumah sakit. Saya tidak bisa tidur, jadi kakaknya saya bangunkan dan langsung jam 12 berangkat ke Kepanjen naik motor," imbuhnya.
Sumiyati mengatakan sesampainya di daerah sekitaran Stadion Kanjuruhan sudah tidak bisa apa-apa. Akhirnya kakak Fajar yang mencari keberadaan almarhum.
Baca Juga: Pentolan Aremania Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan, Kakak Kandung Minta Kasus Diusut Tuntas
Pada akhirnya, jenazah Fajar ketemu jam 3 dini hari WIB di rumah Sakit Hasta Husada.
Lebih lanjut, Sumiyati menerangkan dirinya mungkin tidak punya firasat apapun soal anaknya yang jadi korban tragedi Kanjuruhan. Akan tetapi, ia merasakan bahwa almarhum sudah lesu dari Sabtu (1/10/2022) pagi.
"Tidak ada firasat, cuma (Sabtu) pagi anaknya kaya lesu mau berangkat sekolah. Saya bilang 'Ayo berangkat, mumpung ibu masuk pagi tak anterin, dia jawab tidak usah saya menunggu teman saja'. Terus saya masuk kerja, itu hari Sabtu pagi," lanjut cerita Sumiyati.
Baca Juga: Arkhan Kaka Pastikan Timnas U-16 Tetap Semangat Meski Main di Stadion Pakansari Tanpa Penonton
Sementara itu, dari kesaksian teman-temannya almarhum Fajar sempat dibantu keluar dari Stadion Kanjuruhan. Sayangnya ketika di luar tribun, kondisinya sudah tidak bernafas dan dibawa ke rumah sakit.