Bolatimes.com - Duel Timnas indonesia vs Curacao di FIFA Matchday, Sabtu (24/9/2022) dipimpin oleh wasit asal Brunei, Abdul Hakim bin Mohd Haidi.
Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Soreang Kab. Bandung itu, Timnas Indonesia menang dramatis 3-2.
gol kemenangan Indonesia dicetak oleh Marc Klok di menit 18, Fachrudin Aryanto menit 22, dan Dimas Drajad menit 56. Sedangkan dua gol Curacao dicetak Rangelo Janga dan Juninho Bacuna.
Kepemimpinan wasit Abdul Hakim terbilang memuaskan dan minim kontroversi, terlebih pertandingan antara Timnas Indonesia dengan Curacao tidak dibumbui dengan intensitas tinggi atau ketegangan.
Lantas, siapa sebetulnya wasit Abdul Hakim bin Mohn Haidi ini? Berikut ulasan profilnya!
Profil Abdul Hakim bin Mohd Haidi
Abdul Hakim adalah sosok wasit kelahiran Brunei Darussalam pada 6 November 1989. Di usianya yang masih cukup muda, Abdul Hakim punya jam terbang tinggi di pertandingan besar.
Bukan tanpa alasan, Abdul Hakim bin Mohd Haidi kini memegang lisensi wasit FIFA, sedikit di antara wasit di negaranya dan ASEAN.
Dengan lisensi itu, Abdul Hakim berpengalaman mempimpin pertandingan-pertandingan di level Asia, baik itu antar klub atau antar negara.
Di level klub, Abdul Hakim dipercaya untuk menjadi wasit di ajang Piala AFC. Bahkan, salah satu pertandingan yang sempat diikuti olehnya adalah perwakilan Indonesia.
Ya, saat itu Abdul Hakim menjadi wasit ke-4 pada laga antara Bali United vs Kaya FC, perwakilan Filipina. Dia juga menjadi wasit di laga Kaya vs Visakha, dan Maziya vs ATK Mohun Bagan.
Abdul Hakim juga sempat menjadi wasit di Piala AFF U-23 2022 kemarin. Dia menjadi wasit satu kali saat laga Malaysia U-23 vs Laos U-23, dan menjadi wasit ke-4 saat duel Thailand vs Vietnam.
Abdul Hakim juga menjadi wasit di Piala AFF u-16 2022 yang berlangsung di Yogyakarta, di mana Timnas Indonesia U-16 berhasil menjadi juara.
Di ajang yang sama, tapi di edisi 2018, Abdul Hakim juga pernah menjadi wasit Piala AFF U-16 2018 yang berlangsung di Surabaya.
Abdul Hakim sendiri cukup fasih bahasa Indonesia, ini karena dirinya menguasai bahasa Melayu. Bolatimes pernah menemui dirinya di Yogyakarta. Ketika diwawancara dengan bahasa Inggris, dia menjawab dengan bahasa Indonesia.