3 Pelatih Kelas Dunia yang Berpotensi Susul Luis Milla Latih Klub Liga 1

Deretan pelatih yang berpeluang ikuti jejak Luis Milla.

Husna Rahmayunita | BolaTimes.com
Senin, 22 Agustus 2022 | 21:00 WIB
Pelatih anyar Persib Bandung Luis Milla di Graha Persib, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (22/8/2022). (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)

Pelatih anyar Persib Bandung Luis Milla di Graha Persib, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (22/8/2022). (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)

Bolatimes.com - Munculnya nama Luis Milla sebagai pelatih terbaru Persib Bandung semakin meramaikan daftar juru taktik kelas dunia yang saat ini meramaikan kontestasi di kompetisi Liga 1 2022-2023.

Sebelum ada Luis Milla, sudah ada beberapa pelatih kelas dunia yang direkrut klub Liga 1 2022-2023, mulai dari Thomas Doll (Persija Jakarta) dan Bernardo Tavares (PSM Makassar).

Sejauh ini, kiprah kedua pelatih yang disebut terakhir sudah cukup menjanjikan. Ada yang mampu membawa timnya bersaing di papan atas klasemen Liga 1 2022/2023, ada pula yang masih beradaptasi bersama tim barunya tersebut.

Persaingan para pelatih kelas dunia ini tentu akan semakin ketat apabila ada nama-nama juru taktik top baru yang direkrut oleh klub Liga 1. Terlebih, kini ada beberapa klub yang belum punya pelatih definitif, seusai mendepak nakhodanya.

Berikut Bolatimes.com menyajikan daftar nama pelatih kelas dunia yang berpeluang untuk menyusul Luis Milla melatih klub Liga 1.

1. Mario Gomez

Pelatih Borneo FC, Mario Gomez. [@borneofc.id / Instagram]
Pelatih Borneo FC, Mario Gomez. [@borneofc.id / Instagram]

Pelatih pertama yang bisa kembali didatangkan ke Indonesia untuk melatih klub Liga 1 ialah Roberto Mario Carlos Gomez, alias Mario Gomez.

Sebelumnya, Mario Gomez memang sudah pernah berkarier di Indonesia, yakni mengasuh Persib Bandung (2017-2018), Borneo FC (2019 dan 2020-2021), dan Arema FC (2020).

Kiprah pelatih asal Argentina ini memang sudah cukup teruji sebetulnya. Selama melatih Johor Darul Takzim, dia pernah mempersembahkan sejumlah gelar juara.

Mulai dari gelar Liga Super Malaysia (2015 dan 2016), Piala FA Malaysia (2016), hingga trofi Piala AFC 2015. Meskipun demikian, saat berkarier di Indonesia, belum ada gelar berarti yang mampu diraih juru taktik berusia 65 tahun tersebut.

2. Benjamin Mora

Benjamin Mora saat masih melatih JDT. [MOHD RASFAN / AFP]
Benjamin Mora saat masih melatih JDT. [MOHD RASFAN / AFP]

Pelatih asal Meksiko, Benjamin Mora, menjadi salah satu nama juru taktik kelas dunia yang juga berpeluang besar untuk direkrut untuk meramaikan kontestasi Liga 1 2022-2023.

Mora berstatus tanpa klub sejak 27 Juli 2022, kala itu ia meninggalkan klub raksasa Liga Super Malaysia, Johor Darul Takzim (JDT), karena memiliki urusan yang harus diselesaikan di Meksiko.

Juru taktik berusia 43 tahun ini memang bukan pelatih kaleng-kaleng. Sejak menukangi JDT ia mampu memberi kesuksesan untuk klub dengan tiga trofi Liga Super Malaysia dan satu FA Malaysia.

Trofi Malaysia Super League 2021 sukses diberikan Mora. Kemudian pada April 2022, ia sukses menjadikan JDT sebagai klub pertama Malaysia di 16 besar Liga Champions Asia.

3. Kim Do-hoon

Pelatih asal Korea Selatan, Kim Do-hoon. (Twitter/@SLeagueNewsLive)
Pelatih asal Korea Selatan, Kim Do-hoon. (Twitter/@SLeagueNewsLive)

Kim Do-hoon merupakan pelatih yang berasal dari Tongyeong, Gyeongnam, Korea Selatan, pada 21 Juli 1970. Dia juga pernah menjadi pesepak bola yang memperkuat timnas Korea Selatan.

Karier kepelatihan Kim dimulai ketika mendapat tugas dari Federasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA) untuk menjadi asisten pelatih timnas U-20 pada 2014.

Setelah itu, dia pernah menjadi pelatih kepala bersama Incheon United (2015-2016), Ulsan Hyundai (2017-2021), dan Lion City Sailors (2021-2022).

Bersama Ulsan Hyundai, Kim pernah membawa timnya melaju hingga partai final dan menjuarai Liga Champions Asia 2020 serta merengkuh gelar Korean FA Cup 2017.

Kontributor: Muh Adif Setyawan
Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Ultras Garuda peringatkan Patrick Kluivert

bolaindonesia | 18:25 WIB

Shin Tae-yong menitip pesan untuk Nova Arianto

bolaindonesia | 11:03 WIB

Inilah deretan komentar legendaris Shin Tae-yong selama lima tahun melatih Timnas Indonesia

bolaindonesia | 16:56 WIB

Mitchel Bakker bermain di Lille yang berkompetisi di Liga Champions

bolaindonesia | 11:22 WIB

Impian terbesar seluruh pecinta sepak bola Indonesia

bolaindonesia | 12:35 WIB

Marselino Ferdinan meminta maaf dan tidak ingin menyalahkan siapapun

bolaindonesia | 22:24 WIB

Malaysia resmi menunjuk Peter Cklamovski sebagai pelatih baru

bolaindonesia | 20:44 WIB

Jika menang, maka Timnas Indonesia akan lolos ke semifinal Piala AFF 2024

bolaindonesia | 23:30 WIB

Kelakuan pemain Myanmar bikin petinggi PSSI geram

bolaindonesia | 14:15 WIB

Timnas Indonesia memainkan delapan pemain debutan saat mengalahkan Myanmar

bolaindonesia | 16:02 WIB

"Sold out! Alhamdulillah tiket untuk pertandingan kandang Indonesia melawan Laos dan Filipina di ASEAN Championships 2024 sudah terjual habis,"

bolaindonesia | 16:02 WIB

Apakah skuat muda Timnas Indonesia mampu mengalahkan Myanmar?

bolaindonesia | 15:58 WIB

Satoru Mochizuki ikut menyanyikan lagu Indonesia Raya

bolaindonesia | 18:39 WIB

Menurut Mochizuki, final Piala AFF Putri 2024 bukan pertandingan mudah.

bolaindonesia | 12:13 WIB

Skuad asuhan Bojan Hodak mengakhiri turnamen sebagai juru kunci dan hanya meraih lima poin dari enam laga.

bolaindonesia | 23:23 WIB

Di Kejuaraan ASEAN 2024, Indonesia tergabung di Grup B bersama Laos, Myanmar, Filipina, dan Vietnam.

bolaindonesia | 17:57 WIB

Arkhan Kaka membalas cibiran netizen dengan kontribusi gol

bolaindonesia | 15:02 WIB

Menurut Hilgers, ada perbedaan besar yang ia rasakan saat bermain di Liga Europa bersama dengan FC Twente dibanding membela Timnas Indonesia

bolaindonesia | 16:50 WIB
Tampilkan lebih banyak