Bolatimes.com - Pelatih Persija Jakarta Thomas Doll buka suara terkait keputusan Persib Bandung mendapuk Luis Milla jadi pelatih baru.
Banyak pencinta sepak bola Tanah Air tak sabar menantikan adu taktik antara Thomas Doll dan Luis Milla di Liga 1 musim ini.
Sama-sama dari Eropa, publik menantikan 'persaingan' kedua pelatih tersebut bersama klub masing-masing.
Thomas Doll menegaskan kalau setiap pelatih punya strategi tersendiri, termasuk Luis Milla yang berasal dari Spanyol.
"Saya pikir setiap orang memiliki idenya. Anda tahu, sepak bola Spanyol sangat teknikal tetapi juga penting bahwa para pemain juga harus mengidentifikasi sepak bola karena ini juga penting," kata Thomas Doll kepada awak media saat konferensi jelang laga Persija vs RANS Nusantara FC, Jumat (20/8/2022).
Menurut Thomas Doll, pelatih manapun, termasuk dari Eropa yang coba mencari peruntungan di sepak bola Indonesia, harus paham bahwa aspek pemain juga sangat menentukan kesuksesan.
Doll menjadikan Persija Jakarta sebagai contoh dari ucapannya. Taktik yang dia terapkan tak bisa langsung berjalan karena para pemain dinilai butuh waktu adaptasi dengan filosofi baru yang ditanamkan.
"Saya pikir, ketika seseorang datang dari Spanyol atau Italia, setiap orang memiliki idenya dan ingin membawa kembali ke sepak bola modern," kata Thomas Doll.
"Masalahnya saat ini adalah ketika kami kehilangan bola dengan mudah dan kami memainkan babak pertama dengan baik, kami kehilangan bola dengan sangat mudah pada paruh kedua,"
"Kami seharusnya bisa mengamankan permainan lebih awal. Jadi, banyak yang harus kami lakukan karena tidak mungkin kami hanya bermain 45 menit. Sebab, sepak bola lebih dari 90 menit," tambah eks pelatih Borussia Dortmund itu.
Lebih lanjut, Doll menyinggung mental bermain anak asuhannya. Menurutnya, itu sangat penting agar bisa tampil lebih baik.
"Bagi kami, penting agar kami tidak kehilangan bola dalam banyak situasi. Sebab lawan bisa merasakan bahwa Anda tidak lebih baik dalam bertanding," ungkapnya.
"Itulah mengapa saya berbicara sebelumnya tentang mentalitas, mentalitas pemenang bahwa kami tidak ingin kembali dengan performa seperti itu,"
"Tapi, tentu saja Anda membutuhkan pemain di lapangan. Sebab, mereka adalah orang yang paling penting. Mereka harus memainkan sepak bola di lapangan," pungkasnya.