Bolatimes.com - Media Vietnam turut menyoroti keputusan PSSI yang memindah venue untuk Piala AFF U-16 2022 yang semula direncanakan di Bekasi dan Jakarta, tapi kini di Yogyakarta.
Tempat pertandingan Piala AFF U-16 2022 pindah ke Yogyakarta karena masalah biaya. Menurut Sekjen PSSI Yunus Nusi, harga sewa Stadion Patriot Candrabhaga dan Madya terlalu mahal untuk ukuran kompetisi U-16.
Apalagi pihaknya tak mendapat dana dari AFF untuk ajang kelompok umur ini. Maka dari itu, Yogyakarta menjadi pilihan karena dianggap lebih murah.
"Terkait pembiayaan, AFF tidak memberikan dana untuk ajang ini dan dilimpahkan langsung kepada host. Sehingga kami akan kewalahan apabila [ajang] youth saja dilaksanakan di Madya dan Bekasi," kata Yunus Nusi saat dihubungi Suara.com, Rabu (13/7/2022).
Dua stadion akan digunakan untuk kejuaraan ini adalah Stadion Maguwoharjo (Sleman) dan Sultan Agung (Bantul).
"Karena biaya sewa stadion (Patriot dan Madya) sangat mahal dan berbeda dengan sewa stadion di Yogyakarta," jelas Yunus Nusi yang merupakan mantan anggota Exco PSSI tersebut.
Nah, pindahnya tempat pertandingan Piala AFF U-16 2022 ini disorot oleh media Vietnam. Mereka menyebut timnasnya dirugikan.
"Indonesia tiba-tiba memindahkan venue, sehingga akan menyulitkan Vietnam di Piala AFF," tulis laporan The Thao247.
Vietnam merasa dirugikan karena anak asuh Bima Sakti sudah familiar dengan venue Piala AFF U-16 2022. Terlebih bakal ada dukungan suporter yang meriah akan menambah motivasi.
"“Kami sudah sudah sangat familiar ya dan tidak asing lagi dengan Sleman dan Maguwo. Kita tahu penonton di sini luar biasa sekali ya itu menambah motivasi kami," ucap Bima Sakti.
“Lapangan latihan kami dekat dengan hotel menginap jadi memangkas waktu banyak, kita bisa lebih maksimal. Ya harapannya kami mendapat dukungan warga masyarakat Sleman dan DIY, mudah-mudahan kami bisa maksimal,” tegasnya.
Melihat pernyataan Bima Sakti ini, media Vietnam melihat bahwa negaranya bakal kesulitan. Sebab, Vietnam tergabung sama dengan tuan rumah timnas Indonesia U-16 bersama Filipina dan Singapura.
Sementara Grup B ada Thailand, Timor Leste, Laos, dan Brunei Darussalam. Sedangkan Grup C diisi oleh Malaysia, Australia, Myanmar, serta Kamboja.