Bolatimes.com - Polemik hasil laga Thailand kontra Vietnam di Grup A Piala AFF U-19 2022 turut dikomentari oleh pelatih Timnas Malaysia U-19 Hassan Sazali. Menurutnya, kedua tim tak melakukan kecurangan.
Diketahui, hasil imbang laga Thailand vs Vietnam membuat Timnas Indonesia U-19 tersingkir meski menang 5-1 atas Myanmar di laga terakhir karena kalah head to head seusai regulasi AFF.
Namun, Hassan Sazali berpendapat bawah Vietnam U-19 dan Thailand U-19 berhak dan pantas lolos ke semifinal Piala AFF U-19 2022. Mereka dinilai tidak melanggar aturan apapun.
Sazali justru secara tak langsung mengisyaratkan bahwa Indonesia yang melakukan protes resmi kepada AFF terkait kejadian itu, sebagai pihak yang salah lantaran regulasi Piala AFF U-19 2022 sudah diterapkan dan diberitahukan sejak awal.
"Sebelum turnamen ini pihak AFF telah memberitahukan regulasi yang ada. Jadi semua tim sudah tahu soal ini," kata Hassan Sazali kepada awak media, Selasa (12/7/2022).
Hassan Sazali mengaku tidak melihat bahwa timnas Vietnam U-19 dan Thailand U-19 telah mencederai asas fair play ketika bermain imbang 1-1 dalam matchday terakhir Grup A.
Kendati pada 15 menit terakhir ketika skor 1-1 timnas Vietnam dan Thailand terlihat enggan untuk melakukan serangan, Sazali menganggap hal itu tak bisa dituduh sebagai pengaturan skor.
"Saya tidak melihat dia tim ini [Thailand dan Vietnam] melakukan kecurangan. Saya tidak melihat mereka seperti mengatur skor," beber Sazali.
Menurutnya, ketiga tim yakni Indonesia, Vietnam dan Thailand sudah sama-sama berjuang untuk lolos ke semifinal Piala AFF U-19 2022 dengan cara masing-masing di mana pada akhirnya, hanya dua dari tiga tim favorit itu yang bisa melewati fase grup.
"Saya percaya tiga tim di Grup A mencoba menerapkan strategi mereka masing-masing. Indonesia, Thailand, dan Vietnam adalah tiga tim favorit untuk lolos di Grup A. Itu menurut saya," jelas Sazali.
Sementara itu, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah mengajukan protes ke AFF terkait dugaan main mata di laga Thailand vs Vietnam yang merugikan Timnas Indonesia U-19.
(Suara.com/Arief Apriadi)