Bolatimes.com - Mengintip jejak karier Kurniawan Dwi Yulianto hingga kini akhirnya resmi menjadi asisten pelatih tim Italia, Como 1907.
Mantan penyerang Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto saat ini tengah menyambut karier barunya yakni sebagai asisten pelatih tim kasta kedua Liga Italia, Como 1907.
Pria yang akrab disapa Si Kurus ini sendiri telah ditunjuk sebagai asisten pelatih Como 1907 sejak awal tahun ini. Namun ia baru bisa datang baru-baru ini.
Baca Juga: Kepala Dijahit, Striker Vietnam U-19 Jadi Korban Kemenangan atas Filipina
Hal ini diketahui dari unggahannya di akun Instagram pribadinya, di mana Kurniawan Dwi Yulianto mengunggah foto bersama legenda Chelsea, Dennis Wise.
Dennis Wise sendiri merupakan Direktur Teknik Como 1907. Keduanya akan bekerjasama untuk membawa tim berjuluk Il Lariani promosi ke Serie A atau kasta teratas Italia.
Di musim 2021/2022 lalu, Como 1907 hanya mampu duduk di peringkat ke-13 di belakang Parma dengan koleksi 47 poin.
Baca Juga: Pemain Malaysia Doakan Timnas Indonesia U-19 Lolos ke Semifinal Piala AFF U-19 2022
Kurniawan sendiri mengakui kesempatan untuk menjadi asisten pelatih Como 1907 merupakan kesempatan besar baginya.
Selain untuk memperdalam ilmu kepelatihan, ia berkesempatan mendapatkan lisensi kepelatihan UEFA Pro selama berada di Como 1907.
Menjalani karier sepak bola di negeri Pizza bukanlah hal yang baru bagi pria berusia berusia 45 tahun tersebut.
Baca Juga: Malaysia Masters 2022: Putri KW dan 3 Wakil Indonesia Lainnya Meluncur ke Babak Utama
Diketahui, Kurniawan pernah mencicipi sepak bola Italia semasa masih aktif bermain, di mana ia tergabung kompetisi kelompok usia Liga Italia bernama Primavera.
Selama berada di Italia, Kurniawan mampu mencuri perhatian. Bahkan dirinya dikontrak oleh salah satu tim papan atas, yakni Sampdoria.
Di Sampdoria, Kurniawan mampu membuat sang pelatih, Sven-Goran Eriksson takjub dan mempercayainnya saat tur Asia pada 1994 bersama bintang seperti Roberto Mancini.
Baca Juga: Mantap Barcelona, Dapat Franck Kessie dan Andreas Christensen Secara Gratis
Tak hanya pernah berkiprah di Italia sebagai pemain, Kurniawan juga pernah bermain di Swiss bersama FC Luzerns sebelum akhirnya memilih pulang kembali ke Indonesia.
Usai gantung sepatu, Kurniawan pun terjun ke dunia kepelatihan di mana dirinya pertama kali menjadi pelatih di Chelsea Soccer School Indonesia.
Setelah itu, Kurniawan menjadi asisten pelatih di tim nasional, salah satunya saat membantu Timnas Indonesia U-23 meraih medali perak di SEA Games 2019.
Sedangkan karier kepelatihan penuh di kancah profesional didapatkan Kurniawan di Malaysia, saat dirinya ditunjuk sebagai pelatih Sabah FC pada Desember 2019.
Pada 2021, Kurniawan dipecat dan akhirnya menerima pinangan Como 1907 untuk menjadi asisten pelatih dari Giacomo Gattuso.