Bolatimes.com - Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) mengungkapkan keluhan para pemain terkait jadwal Piala Presiden 2022 yang terlalu malam. Sebagaimana diketahui, pertandingan kedua digelar pukul 20.30 WIB.
Belakangan, waktu bertanding Piala Presiden 2022 yang sedang berlangsung memang tengah menjadi perbincangan. Banyak yang merasa kick-off saat jam tersebut merugikan banyak hal, di antaranya kesehatan pemain serta tidak ideal bagi penonton terutama yang hadir ke stadion.
Karena hal tersebut sempat muncul gerakan boikot dari pencinta sepakbola Indonesia melalui sosial media kepada pemegang hak siar resmi Piala Presiden 2022. Mereka dianggap hanya mementingkan rating semata.
Baca Juga: Diramal Bakal Sukses di Eropa, Bintang Vietnam Nguyen Quang Hai Jadi Perhatian
Merespons persoalan tersebut, CEO APPI, Hardika Aji mengakui bahwa memang ada laporan pemain yang mengeluh. Oleh sebab itu, ia mau ada kajian lebih jauh soal kapan waktu bermain yang tepat.
"Perlu kajian mendalam mengenai bahasan waktu pertandingan, terutama dari sisi kesehatan," ucap Aji, dikutip dari Instagram APPI.
"Tapi laporan pemain mereka mengeluhkan tanding jam terlampau larut karena baru bisa tidur saat subuh menjelang," terangnya.
Baca Juga: Potret Mobil Bugatti Veyron Milik Cristiano Ronaldo yang Ringsek Akibat Kecelakaan
Memang, selepas pertandingan pemain tidak bisa langsung istirahat. Mereka harus terlebih dahulu menjalani konferensi pers, perjalanan dari venue ke hotel, dan mandi yang tentu menyita banyak waktu.
Menurut Medical Officer APPI, dr. Maria Lestari, waktu laga yang terlalu malam berdampak pada performa pemain. Sebab, waktu tidur pemain berkurang karena mereka harus bangun pagi buat menjalani serangkaian agenda tim.
"Pertandingan malam memiliki pengaruh yang nyata pada kualitas tidur yang pada akhirnya akan mempengaruhi performa bermain," ucapnya.
Baca Juga: Alami Cedera Lutut, Otavio Dutra Berpotensi Absen Lama Bela Persija
Adapun selama fase grup, Piala Presiden 2022 berlangsung di empat kota. Yakni Solo, Bandung, Semarang, dan Samarinda.