Bolatimes.com - Pengakuan mengejutkan dilontarkan oleh mantan pemain Timnas Indonesia, Kas Hartadi. Ia mengaku masih mendapat bonus bulanan dari PSSI.
Kas Hartadi mengisahkan, bonus tersebut diberikan di era Ketua Umum Kardono. Eks pelatih Dewa United itu mendapat uang senilai Rp100.000 per bulan.
“Ya hampir 31 tahun sudah, dan setiap bulan pasti masuk ke rekening Rp100 ribu itu,” kata Kas Hartadi diwawancarai dari Palembang, seperti dilansir dari Antara.
Baca Juga: Jejak Karier Greysia Polii, Pebulu Tangkis Putri Indonesia yang Kini Putuskan Gantung Raket
Saat itu, dirinya bersama seluruh pemain, kiper : Edy Harto dan Erick Ibrahim, pemain belakang : Ferryl Raymod Hattu, Robby Darwis, Herrie Setyawan, Heriansyah, Sudirman, Toyo Haryono, Aji Santoso dan Salahudin.
Kemudian gelandang : Maman Suryaman, Widodo C Putro, Hanafing, Kas Hartadi, Yusuf Ekodono, dan striker : Peri Sandria, Rochy Putiray dan Bambang Nurdianysah diberi ‘bonus seumur hidup’ oleh PSSI.
“Kita ada grup (WA) dan sering bencanda-canda, dan bilang bahwa uang bonus itu hingga kini masih dikirim. Meski saya tidak pernah cek tiap bulan, tapi ya memang masih dikirim,” kata Kas.
Baca Juga: Kisah Rio Mavuba, Satu-satunya Pemain yang Berani Tampar Zlatan Ibrahimovic
Ia menceritakan keberhasilan timnya menggondol medali emas SEA Games itu cukup diapresiasi kala itu dengan pemberian bonus seumur hidup oleh PSSI yang ditransfer ke rekening masing-masing pemain.
Dari sisi nominal, ia tak menyangkal bahwa nilai bonus itu tak seberapa apalagi untuk saat ini. Namun, lantaran konsisten diberikan selama 31 tahun sejak tahun 1991, ia pun mengaku cukup terenyuh.
“Idenya sudah bagus ada pemberian bonus seumur hidup ini. Mungkin soal nominalnya yang bisa disesuaikan lagi jika program ini mau diteruskan ke atlet masa kini,” kata dia.
Baca Juga: Tragis, Pesepak Bola Billel Benhammouda Meninggal usai Cetak Gol Buat Timnas Aljazair
Kas Hartadi dan rekan-rekannya menjadi bagian sejarah manis sepak bola Indonesia karena hingga kini Timnas Indonesia belum mampu mengulang sukses di arena SEA Games.
Pada SEA Games Vietnam tahun 2021, 12-24 Mei 2022, Timnas hanya menggondol medali perunggu atau mengalami penurunan prestasi jika dibandingkan SEA Games sebelumnya di Filipina tahun 2019 yang meraih perak.
“Dulu kami persiapannya gila-gilaan, hampir dua tahun keluar masuk liga. Pokoknya liga off langsung masuk lagi pelatnas,” kata dia.
Baca Juga: Shin Tae-yong Puas dengan Penampilan Pemain Timnas Indonesia meski Kalah Lawan Yordania
Saat itu, Timnas Indonesia dilatih oleh pelatih asal Rusia bernama Anatoli Fyodorovich Polosin yang memberikan menu latihan berat.
“Latihannya tiga kali dalam satu hari, seperti makan obat. Pernah saya TC di Australia selama satu bulan, sampai kurus, saking beratnya latihan,” tandas Kas Hartadi.