Dituntut Lolos ke Piala Asia 2023, Media Malaysia Sebut Shin Tae-yong Panik hingga Naturalisasi Pemain Eropa

Bolatimes.com - Keinginan Shin Tae-yong menaturalisasi pemian keturunan Indonesia di Eropa menjadi sorotan media Malaysia bernama Makan Bola. Dalam laporannya, mereka menyebut bahwa pelatih asal Korea Selatan itu panik karena tekanan berat. 

Makan Bola membuat berita dengan judul 'Shin Tae-yong Risau, Kini Buru Pemain Warisan Dari Eropa' berdasarkan pernyataan dari anggota Exco PSSI, Hasani Abdulgani.

Dalam badan berita, media tersebut menuliskan bahwa Hasani Abdulgani telah mengungkap ide menaturalisasi pemain keturunan muncul karena kekhawatiran Shin Tae-yong.

Baca Juga: Posisi Belum Aman, Persebaya Surabaya Tak Menyerah Berburu Gelar Juara Liga 1

"Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hasani Abdulgani menyatakan bahwa pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong mulai khawatir dan menyarankannya untuk mencari pemain keturunan Eropa jika ada," tulis Makan Bola dalam artikel mereka, Jumat (18/2/2022).

Meski menuding Shin Tae-yong panik, Makan Bola tidak menjelaskan lebih detail apa yang mendasari perasaan risau tersebut. Namun besar kemungkinan Shin Tae-yong mungkin risau karena timnas Indonesia dituntut PSSI untuk bisa lolos ke Piala Asia 2023.

Target tersebut jelas berat, dan Shin Tae-yong pun memberikan ide agar PSSI menaturalisasi beberapa pemain keturunan yang berkiprah di Eropa untuk akselerasi kekuatan Skuad Garuda.

Baca Juga: Hasil Undian Piala Asia U-23 2022: Juara Bertahan Dikepung 3 Tim ASEAN

Sejauh ini, terdapat dua nama yang segera menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Mereka adalah Jordi Amat dan Sandy Walsh.

PSSI lewat Hasani Abdulgani juga telah mengadakan pertemuan dengan Shin Tae-yong untuk menentukan pemain keturunan lain yang bisa direkrut.

Kabarnya, PSSI tengah mengejar gelandang AZ Alkmaar, Tijjani Reijnders untuk dinaturalisasi. Selain itu ada nama Thom Haye (Herenveen) dan Shayne Pattynama (Viking FK) yang juga jadi incaran.

Baca Juga: Penangkapan Cristiano Ronaldo Atas Kasus Pemerkosaan Digagalkan Jaksa Wilayah

(Suara.com/Arief Apriadi)