Bolatimes.com - Timnas Indonesia berpotensi kehilangan banyak keuntungan apabila batal merekrut pemain keturunan Belanda, Ragnar Oratmangoen.
Dari perkembangan terakhir, pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, kabarnya batal memilih Ragnar Oratmangoen karena sudah berkomunikasi dengan Kevin Diks.
Sebab, Shin Tae-yong telah berkomunikasi dengan Kevin Diks dan pemain berusia 25 tahun itu sudah bersedia untuk membela timnas Indonesia.
Baca Juga: Terpukau, Aleix Espargaro Kaget Lihat 'Emak-emak' Naik Motor Bonceng 5
Awalnya, nama Ragnar Oratmangoen muncul menjadi opsi setelah upaya menghubungi Kevin Diks gagal membuahkan hasil.
Namun, seiring berjalannya waktu, Diks justru sudah menyatakan kesiapannya untuk memperkuat timnas Indonesia sehingga proses naturalisasi Ragnar Oratmangoen justru dibatalkan.
Karena saat ini Kevin Diks sudah memberikan respons positif, maka PSSI menggeser Ragnar Oratmangoen dari daftar calon pemain keturunan yang akan direkrut untuk skuad Garuda.
Baca Juga: Juara Piala Afrika, Sadio Mane Cs Dihadiahi Tanah dan Uang Rp 1,25 Miliar
Apabila Ragnar batal direkrut, maka timnas Indonesia akan kehilangan sejumlah keuntungan dan justru merugi karena beberapa alasan.
Berikut Bolatimes.com menyajikan tiga alasan yang membuat timnas Indonesia bisa merugi apabila batal menaturalisasi Ragnar Oratmangoen.
1. Pemain Berkualitas Bagus
Baca Juga: Tiba di Lombok, Takaaki Nakagami Langsung Foto di Depan Pohon Singkong
Ragnar Oratmangoen merupakan pemain berkualitas bagus. Dia juga punya kelebihan sebagai pemain versatile, alias pemain serbabisa.
Dari catatan Transfermarkt, dia sudah bermain di berbagai posisi, mulai dari penyerang, winger, hingga gelandang serang.
Sejauh ini, Ragnar Oratmangoen telah mencatatkan 21 pertandingan bersama Go Ahead Eagles di Eredivisie 2021/2022.
Baca Juga: Keberangkatan Timnas Indonesia U-23 ke Kamboja Dipastikan Mundur
Dari seluruh penampilannya itu, Ragnar mencatat 1.609 menit bermain dan tiga assist untuk Go Ahead Eagles.
2. Usianya Masih Muda
Saat ini, Ragnar Oratmangoen masih berusia muda, yakni 24 tahun. Tentu saja, ini adalah usia yang pas bagi seorang pesepak bola untuk menanjakkan kariernya.
Sebab, usianya tak terlalu muda, tetapi juga tak terlalu tua. Di usia ini, pesepak bola sudah memiliki pengalaman yang cukup dan tinggal mengasah performanya saja.
Apalagi, di usianya itu, Ragnar juga berkompetisi di level tertinggi Liga Belanda, Eredivisie, berama Go Ahead Eagles.
3. Posisinya Dibutuhkan Timnas Indonesia
Posisi bermain Ragnar Oratmangoen yang berada di sektor penyerangan memang tepat dengan kebutuhan timnas Indonesia saat ini.
Sebab, timnas Indonesia belum mampu mendapatkan pemain berkualitas yang mampu mengisi sektor ini.
Ragnar Oratmangoen yang bisa bermain di sejumlah posisi tentunya akan memudahkan Shin Tae-yong untuk menyusun strategi.
Pasalnya, posisi bermain Ragnar di lini serang bisa cair dan fleksibel. Hal ini menjadi keuntungan tersendiri bagi timnas Indonesia andai mampu merekrutnya.