Bolatimes.com - Perkembangan industri olahraga sepak bola yang kini telah dianggap sebagai salah satu bentuk bisnis yang menjanjikan bikin sejumlah konglomerat Indonesia membeli atau mengakuisisi klub luar negeri.
Hal ini membuktikan bahwa sepak bola juga menjadi olahraga yang sangat digemari di Indonesia. Tentunya, hal ini juga bisa berdampak baik bagi persepakbolaan Indonesia.
Dengan adanya klub sepak bola luar negeri yang dimiliki orang Indonesia, maka terbuka kesempatan untuk pemain atau pelatih berkarier di luar negeri.
Baca Juga: Haruna Soemitro Jadi Sorotan, Apa Tugas Exco PSSI?
Eksistensi para pengusaha Tanah Air yang memiliki klub sepak bola di luar negeri ternyata cukup banyak, Berikut Bolatimes sudah merangkumnya dari berbagai sumber.
1. Como 1907
Nama klub ini belakangan ramai diperbincangkan dan diberitakan setelah menunjuk legenda sepak bola Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, sebagai asisten pelatih.
Baca Juga: Profil Haruna Soemitro, Exco PSSI Kontroversial yang Serang Shin Tae-yong
Como sendiri merupakan klub asal Italia yang berkompetisi di Serie B atau kasta kedua di Italia. Klub ini ternyata dimiliki oleh Grup Djarum, perusahaan yang didirikan oleh Michael Bambang Hartono.
Grup Djarum mengakusisi Como 1907 pada 2019 lalu dan berhasil menjuarai Serie C musim 2020/21 dan berhak promosi ke Serie B.
Baca Juga: Shin Tae-yong Disentil Exco PSSI, #HarunaOut dan #SaveSTY Menggema
Nama Erick Thohir memang dikenal sebagai pengusaha yang gemar menginvestasikan duitnya di klub-klub olahraga. Selain basket, dia juga memiliki saham di klub asal Inggris, Oxford United.
Klub yang kini berlaha di divisi ketiga Inggris itu diakuisisi sahamnya oleh Erick Thohir sebanyak 51% pada 2021.
Baca Juga: Ramai Tagar #SaveSTY, Unggahan Penerjemah Shin Tae-yong Curi Fokus
Pengusahaan Indonesia lainnya yang memiliki klub di Inggris adalah Wandi Wanandi dari Santini Group. Dia memiliki saham di klub kasta keempat Inggris, Tranmere Rovers.
Wandi dan grup perusahaannya membeli Tranmere sejak 2019 lalu dan kini punya peluang besar untuk promosi ke League One atau divisi ketiga Inggris.
Tidak terlalu terdengar, tapi salah satu pengusaha dan politikus asal Indonesia, Sihar Sitorus, juga punya saham di klub Eropa.
Bukan di Inggris atau Italia, dia merupakan pemilik saham dari klub asal Belgia, FC Verbroedering Dender. Dibeli sejak 2018, kini klub tersebut berlaga di divisi ketiga Liga Belgia.
Salah satu klub besar di luar negeri yang dimiliki oleh orang Indonesia adalah kontestan Liga Australia, Brisbane Roar, yang diakuisisi oleh Bakrie Group sejak 2011.
Brisbane Roar sendiri punya ikatan spesial dengan Shin Tae-yong. Pelatih Timnas Indonesia pernah bermain di sana pada 2005.