Bolatimes.com - Persija Jakarta terus menambah kekuatan jelang putaran kedua Liga 1 2021. Teranyar klub berjuluk Macan Kemayoran itu merekrut gelandang gaek, Ahmad Bustomi.
Ahmad Bustomi resmi diperkenalkan sebagai pemain anyar Persija pada Selasa (28/12/21). Hal ini diketahui dari unggahan di akun Instagram klub asal ibu kota tersebut.
Pemain berusia 36 tahun ini direkrut usai berstatus bebas transfer. Bustomi pun menjadi rekrutan ketiga Persija sepanjang Desember ini.
Baca Juga: Mantan Anak Didik Shin Tae-yong Kembali Jadi Pemain Terbaik Korea Selatan
Sebelum merekrut Bustomi, Persija telah mendatangkan dua pemain yakni Ichsan Kurniawan dan Samuel Cristianson Simanjuntak.
Kepindahan Bustomi ke Persija pun akhirnya terealisasi di tahun ini. Sebelumnya, Macan Kemayoran telah beberapa kali ingin memboyongnya ke ibu kota.
“Sebenarnya sudah beberapa kali sempat hampir ke Persija. Alhamdulillah jodohnya tahun ini,” ujar Bustomi dilansir dari laman resmi klub.
Baca Juga: Park Hang-seo Dikabarkan akan Dipecat Vietnam usai Gagal di Piala AFF 2020
Bustomi pun mengaku tertantang untuk mengangkat derajat Persija di klasemen Liga 1 2021-2022 yang saat ini tertahan di peringkat ke-8.
“Insyaallah bisa. Kami masih ada putaran kedua, sekitar 17 pertandingan lagi. Saya lihat materi Persija bagus. Banyak pemain muda potensial dan dihuni beberapa pemain senior yang mumpuni," lanjutnya.
Bergabung di usia 36 tahun, banyak yang menduga Bustomi telah habis. Apalagi mantan penggawa Timnas Indonesia ini pernah mengalami cedera parah semasa bermain.
Baca Juga: Persija Jakarta Resmi Datangkan Gelandang Timnas Mali, Makan Konate
Tak tanggung-tanggung, cedera itu hampir membuat Bustomi pensiun dini dari dunia sepak bola yang membesarkan namanya. Berikut profil lengkap Ahmad Bustomi, termasuk riwayat cedera yang ia miliki.
Ahmad Bustomi, Dirijen Permainan yang Akrab dengan Cedera
Ahmad Bustomi lahir di Jombang pada 13 Juli 1985. Pria yang akrab disapa Cimot ini mengawali karier sepak bolanya di Persema Malang.
Baca Juga: Jelang Duel Lawan Timnas Indonesia, Striker Thailand Tengah Dimabuk Asmara
Diasuh oleh pelatih legendaris sekelas Danurwindo di Persema, membuat Bustomi pun menjadi pemain yang matang dan membuatnya dilirik tim besar.
Pada 2008 Bustomi menyeberang ke rival, Arema Indonesia yang saat itu tengah serius membangun skuat untuk meraih gelar juara.
Bustomi pun menjadi andalan pelatih saat itu, Robert Rene Alberts, yang memasangkannya dengan pemain kawakan seperti Roman Chmelo dan Esteban Guillen.
Apiknya penampilan Bustomi dengan deretan bintang ternama di Arema pun membuat trofi Liga Indonesia (saat itu bernama ISL) datang ke Malang.
Setelahnya Bustomi kerap bergonta-ganti klub di mana Arema selalu menjadi tempat kepulangannya. Pada 2011 ia bergabung di Mitra Kukar dan kembali ke Singo Edan pada 2014.
Pada 2016, ia bergabung Madura United. Namun setengah musim berselang Bustomi memutuskan kembali ke Arema.
Pada 2018, Bustomi kembali ke Mitra Kukar dan bertahan cukup lama yakni hingga 2020, sebelum memutuskan kembali ke Jawa Timur dengan bergabung Persela Lamongan.
Penampilan impresif Bustomi di level klub membuatnya mendapat kepercayaan untuk membela tim nasional Indonesia di kelompok umur maupun senior.
Panggilan bela negara pertama yang diterimanya adalah untuk membela Indonesia bersama tim U-23 di Asian Games, SEA Games, dan Pra Olimpiade.
Adapun debutnya di Timnas senior terjadi pada 8 Oktober 2010. Tak tanggung-tanggung, debutnya kala itu melawan Uruguay di SUGBK.
Sebagai pesepak bola, Bustomi pun tak bisa terhindar dari cedera. Namun cedera yang didapatkannya dalam kariernya terbilang tak biasa untuk pemain Indonesia dan hampir membuatnya pensiun.
Cedera terparah yang diterima Bustomi adalah cedera ACL yang ia dapat pada gelaran ISL 2014. Cedera inilah yang hampir membuatnya berhenti berkarier menjadi pesepak bola.
Bagaimana tidak, setelah melewati pengobatan alternatif dan dinyatakan sembuh, Bustomi kembali mengalami cedera lainnya yakni cedera lutut usai bertabrakan dengan Osvaldo Haay.
Cedera ACL yang jadi momok pesepak bola pun kembali kambuh pada 2018 saat ia membela Mitra Kukar. Akhirnya, Bustomi mantap mengambil jalur operasi agar tak kambuh.
Alhasil, Bustomi pun harus menepi dalam waktu yang lama dan absen sepanjang 2018 guna menjalani pemulihan pasca operasi.