Bolatimes.com - Mantan pemain Timnas Indonesia, Boaz Solossa, agaknya menjadi idola semua pecinta sepak bola nasional. Aksinya di kompetisi domestik dan internasional selalu bikin decak kagum.
Boaz Solossa memang sudah mencuri perhatian sejak usia belia. Pada 2004, saat usianya 18 tahun, dirinya sudah mentas bersama Timnas Indonesia senior di Piala AFF 2004.
Sejak ajang itu, nama Boaz kian dikenal saja. Terlebih, dia menjadi ikon sepak bola Papua dengan membela Persipura Jayapura.
Baca Juga: Heboh, Model Majalah Dewasa Mengaku Bercinta dengan Pemain Manchester City
Sudah banyak gelar yang rengkuh saat menjadi bagian dari Persipura terhitung 2004 hingga 2021. Ia sudah bermain di 305 laga dengan 182 gol, 4 gelar Liga Indonesia, pencetak gol terbanyak, dan pemain terbaik.
Dengan pencapaian yang sudah diraih oleh Boaz, bukan tak mungkin orang tak mengidolakannya. Tapi, apakah Boaz punya idola?
Nyatanya, Boaz sama seperti yang lainnya. Pemain yang kini berbaju Borneo FC ini juga punya idola yakni kakak kandungnya sendiri, Ortizan Solossa.
Baca Juga: Tak Gentar, Momen Indonesia Kalahkan Tim Raksasa Asia
"Bagi saya, Ortizan adalah pemain istimewa. Dia dulunya adalah seorang striker sebelum dikenal sebagai bek tangguh di PSM. Saat itu, yang ada dalam benak saya adalah mengikuti jejaknya atau lebih baik dari Ortizan," kenang Boaz seperti dikutip dari kanal YouTube Tiento Indonesia.
Ortizan menjadi pilar penting PSM Makassar yang mengantarkan untuk meraih trofi juara Liga Indonesia 1999/2000. Bersama Ortizan, Pasukan Ramang tiga kali meraih posisi runner-up yakni pada 2001, 2003 dan 2004.
Tak hanya itu, PSM Makassar juga berhasil menembus perempat final Liga Champions Asia saat Ortizan merapat. aat itu, Boaz Solossa masih meniti karier di level junior bersama Persipura dan Perseru Serui.
Baca Juga: Ini Alasan Throw In dalam Sepak Bola Pakai Tangan, Bukan Kaki
Pernah Satu Tim, Menjadi Lawan, Kemudian Mengangkat Piala Bersama
Boaz Solozza pernah bermain satu tim dengan sang kakak ketika sama-sama menjadi bagian dari skuad Garuda di Piala Tiger atau Piala AFF saat ini. Kakak beradik ini berhasil menembus final Piala AFF.
Setelah bermain bareng di Timnas Indonesia, di level klub setahun kemudian, keduanya menjadi lawan. Boaz membela Persipura dan Ortizan membela Persija.
Baca Juga: Sukses Jebol Gawang Timnas Indonesia, Ini Sesumbar Striker Singapura
Di laga kontra Persija, Boaz berhasil mengalahkan idolanya itu. Tepatnya pada laga final Liga Indonesia 2005. Mereka pun akhirnya bersatu dalam tim Mutiara Hitam.
Ini terjadi setelah Ortizan mengakhiri petualangannya sebagai pemain di klub luar Papua jelang musim 2008. Boaz dan Ortizan pun menjadi bagian dari sukses Persipura.
Kolaborasi keduanya mengantarkan Persipura Jayapura meraih trofi juara Liga Indonesia pada musim 2008/09 dan 2010/11.
"Ketika bersama satu tim di Persipura saya banyak mendapat masukan saran dari kakak Orti. Itu yang membuat saya bisa bertahan di level atas sampai sekarang," papar Boaz.