Bolatimes.com - Atlet Esports yang mewakili Madura United di IFeL Liga 1 2021, Adyatma Priady, mendapat sanksi tegas karena terindikasi terlibat pengaturan skor.
Momen itu tepatnya terjadi pada pertandingan antara Madura United vs Persik Kediri pada Minggu (15/11/2021).
Pada duel itu, Adyatma Priady menghadapi pemain Persik, Ekky Ramadhan, yang berstatus sebagai juru kunci klasemen sementara.
Baca Juga: Profil Dion Cools, Pemain Timnas Malaysia yang Pernah Hadapi Mohamed Salah
Ekky Ramadhan terlihat mengalah dan tidak melakukan serangan. Bahkan, ia justru membuka celah di lini pertahanan Persik.
Hasilnya, Madura United justru menang 2-1 pada gim pertama dan juga meraih kemenangan serupa pada gim kedua.
Dari hasil itu, Adyatma Priady mendapatkan enam pon. Dari hasil penelusuran IFeL selaku operator kompetisi, kedua pemain itu terbukti melakukan match fixing atau pengaturan skor.
Baca Juga: 5 Negara Paling Gacor Sepanjang Kualifikasi Piala Dunia 2022, Jerman Kedua
Sebab, Madura United ingin tetap berada di papan atas klasemen, sementara itu Persik sudah sulit untuk bangkit ke papan atas.
''Berdasarkan hasil investigasi pelaksana Oxtrade IFeLeague 1, telah ditemukan bukti bahwa pemain Madura United yaitu Adyatma Priady (Ady QWA) melakukan pelanggaran kode etik,'' bunyi pernyataan resmi IFeL.
''Hal ini menjadi bahan pertimbangan operator untuk melakukan sanksi atas pelanggaran kode etik tersebut,'' tulisnya.
Baca Juga: Tante Ernie Pamer Video Latihan Pilates, Netizen Dibikin Terpana
Profil Adyatma Priady
Sebetulnya, Adyatma Priyadi bukanlah atlet Esports di gim Pro Evolution Soccer (PES) yang baru di Indonesia.
Sebab, lelaki asal Kalimantan Timur ini merupakan atlet profesional yang telah lama malang melintang di dunia ini.
Baca Juga: Dipecundangi Persita, Paul Munster Soroti Kecerobohan Bhayangkara FC
Sebelumnya, Adhie Qwa pernah berkarier di kompetisi PES Thailand, atau Thai e-League Pro, selama tiga musim.
Bahkan, Adyatma Priady menjadi orang Indonesia pertama yang berkompetisi di Negeri Gajah Putih.
Di Thailand, Adhie sempat memperkuat Prachuap FC dan BG Pathum United. Kiprahnya di Thailand saat itu memang membuka jalan bagi atlet Indonesia lainnya.
Bersama klub yang disebut terakhir, Adyatma Priady sukses membawa BG Pathum United menjadi runner-up Thai e-League Pro.
Dia juga menggondol gelar top scorer di kompetisi itu dan mendapatkan hadiah individu sebesar Rp 23 juta.
Setelah itu, Adyatma Priady langsung bergabung dengan tim asal kota kelahirannya, Borneo FC.
Saat itu, ia memperkuat tim Pesut Etam di Indonesian Football e-League (IFeL) 2020 yang diikuti oleh tim-tim Liga 1.
Sementara pada IFeLeague 1 pada musim 2021, Adyatma Priady memperkuat tim ESport Madura United.