Bolatimes.com - Pengamat sepak bola Indonesia, Bung Towel, memberikan sentilan kepada Ketum PSSI, Mochamad Iriawan atau Iwan Bule yang hanya mengaku ikut andil jika timnas meraih kemenangan.
Melalui kanal YouTube miliknya yang tayang pada 29 Oktober lalu, Bung Towel memberikan review untuk pertandingan Timnas U-23 menghadapi Australia di Kualifikasi Piala Asia U-23 2022 yang diberi judul 'Ibul di antara Timnas dan 'nyanyian' match fixing Perserang'.
Pada kesempatan itu, Bung Towel mengatakan bahwa untuk saat ini rasanya agak kurang afdol jika mereview timnas. Sebab, lingkunannya kurang mendukung.
Baca Juga: Video Aaron Ramsdale 'Terbang' Gagalkan Tendakan Bebas Pemain Leicester
"Di leg pertama kalah 2-3. Secara nasionalisme tentu kita berharap timnas kita bisa membuat kejutan. Walaupun di leg pertama, kita sama-sama tahu, kalau orang dengan sudut pandang sepak bola, itulah kemampuan timnas sejauh ini," ucap Bung Towel.
"Sebetulnya saya agak kurang afdol di situasi seperti sekarang, karena environment-nya (lingkungan) agak kurang mendukung. Karena kalo begitu menang ada yang bilang ada turut andil dalam kemenangan atau gol yang diciptakan. Lebih tepatnya ada yang ngaku-ngaku kalau timnas menang."
"Sayangnya kalau timnas kalah tidak ada berita yang sejenis. Yang merasa bertanggung jawab dengan kekalahan Timnas Indonesia, nggak ada berita yang seperti itu," imbuhnya.
Baca Juga: Sesak Napas saat Barcelona Vs Alaves, Aguero Dilarikan ke Rumah Sakit
Sebelumnya, Ketum PSSI yang bernama Mochamad Iriawan sempat memang mengatakan bahwa telah menelepon para pemain Timnas Indonesia U-23 jelang uji coba melawan Nepal.
Memang dalam laga itu, anak asuh Shin Tae-yong meraih kemenangan 2-0 atas Nepal. Meski begitu, hasil berbeda dirasakan ketika menghadapi Australia.
Via akun Twitter, Iwan Bule membagikan momen ketika video call skuat Garuda Muda. Sayagnya, pada leg kedua tim asuhan Shin Tae-yong tetap kalah 0-1 dari Australia.
Baca Juga: Kisah Bertie Mee, Fisioterapis Bawa Arsenal Raih Gelar Eropa Perdana
"Kalau mengulas cuma menang kalah, sekadar ujungnya saja. Bukan sesuatu yang menurut saya akan lebih mencerdaskan pengetahuan sepak bola. Sehingga nanti kita melihat timnas selalu dalam posisi dangkal, posisi sempit menang kalah."
"Lalu sibuk heboh kalau menang ada yang ngaku-ngaku nelfon atau ada yang memberikan andil dan kalau kalah nggak ada berita yang sejenis," pungkasnya.
Sementara itu, Timnas Indonesia U-23 kalah dalam dua laga melawan Australia. Dengan ini, skuat Garuda Muda gagal menembus ke putaran final Piala Asia U-23.
Baca Juga: Usai Dipecat Persiraja Banda Aceh, Hendri Susilo Jadi Pelatih Semen Padang