Bolatimes.com - Tahukah kalian bahwa jenis-jenis rumput lapangan sepak bola itu berbeda-beda? Apa saja, bagaimana sifatnya, berikut penjelasannya.
Jenis-jenis rumput lapangan sepak bola
Seperti yang kita ketahui bahwa setiap lapangan sepak bola yang sesuai dengan standar pasti menggunakan rumput khusus sebagai pelapis tanahnya, hal ini dilakukan karena rumput memiliki pengaruh besar terhadap berjalannya sebuah pertandingan sepak bola.
Baca Juga: Tak Bisa Nonton Langsung Laga Rans Cilegon FC, Darius Kirim Doa dari Swiss
Oleh karena itu pada stadion yang biasa dipakai untuk pertandingan sepak bola dalam skala internasional pasti menggunakan rumput dengan kualitas terbaik, kualitas rumput juga menjadi salah satu indikator kualitas sebuah lapangan sepak bola.
Berikut adalah jenis-jenis rumput khusus yang digunakan pada lapangan sepak bola:
1. Zoysia matrella (ZM)
Baca Juga: Raffi Ahmad dan Rafathar Masuk Starting XI Rans Cilegon FC, Netizen Heboh
Jenis rumput yang pertama ini adalah rumput terbaik dibandingkan dengan jenis rumput lainnya, rumput ini berwarna lebih hijau dengan daun runcing dan bersifat lebih elastis. Hal ini tentunya membuat aliran bola dapat berjalan dengan mulus.
2. Cynodon dactylon (CD)
Jenis rumput yang kedua ini merupakan jenis rumput yang paling standar pada lapangan sepak bola, rumput Cynodon dactylon biasa juga disebut sebagai rumput bermuda.
Baca Juga: Rans Cilegon FC vs Dewa United, Raffi Ahmad: Bismillah Guys
Rumput ini memiliki kualitas yang hampir sama dengan rumput ZM, namun bagian akar rumput ini bersifat lebih rapuh sehingga lebih mudah rusak.
3. Axonopus compressus (AC)
Jenis rumput yang terakhir ini memiliki bentuk yang lebih lebar dibandingkan dengan dua jenis rumput lainnya, umumnya rumput ini kita jumpai pada taman-taman kota. Karena memiliki bentuk yang lebih lebar membuat rumput ini lebih mudah rusak jika terkena pul sepatu, rumput ini juga disebut dengan rumput gajah.
Baca Juga: Ini Sosok Wanita di Balik Fesyen Nyentrik Pep Guardiola
Demikian adalah ulasan tentang jenis rumput yang digunakan dalam lapangan.
Kontributor: Dhea Alif Fatikha