Bolatimes.com - Madura United merupakan salah satu tim papan atas Indonesia saat ini berkat konsistensinya berada di papan atas klasemen Liga 1 sejak 2017.
Konsistensi Madura United terlihat di mana dalam tiga musim terakhir tim berjuluk Laskar Sape Kerrab dua kali finis di lima besar klasemen.
Padahal tim yang bermarkas di Stadion Gelora Bangkalan dan Stadion Gelora Ratu Pamelingan tersebut baru berdiri pada 2016 silam.
Baca Juga: Bikin Geger Netizen, Dinar Candy Foto Bareng Nikita Mirzani dan Vanessa
Adalah Achsanul Qosasi yang menjadi otak lahirnya Madura United di kancah persepak bolaan Indonesia. Dengan usia yang baru seumur jagung, tak banyak sejarah yang bisa dikisahkan dari Laskar Sape Kerrab.
Madura United sendiri tidak tiba-tiba saja berdiri. Pendirian Laskar Sape Kerrab sebagai tim kebanggaan warga Madura berangkat dari tangis Achsanul Qosasi saat Persepam Madura United terdegradasi.
Hal tersebut terjadi pada September 2014 di mana Persepam Madura United tumbang di tangan Persipura Jayapura lewat gol Robertino Pugliara di menit ke-90.
Baca Juga: Dikenal Bucin, Ini Kisah Cinta Zinedine Zidane dengan Sang Istri
tersebut membuat Persepam turun kasta dari Indonesian Super League (2014). Padahal, tim yang Achsanul Qosasi ini banggakan hanya membutuhkan hasil imbang.
Pasca degradasi, Achsanul Qosasi menanggalkan jabatannya sebagai manajer dan menyerahkan pengelolaannya kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madura.
Di saat yang bersamaan, Achsanul Qosasi terpilih menduduki jabatan strategis negara yakni sebagai wakil Badan Pengawasan Keuangan (BPK).
Baca Juga: 5 Potret Josephine Firmstone, Gadis Keturunan Australia Pacar Daniel Wenas
Tak bisa berdiam lama dari dunia sepak bola, satu tahun berselang Achsanul Qosasi mengakuisisi Pelita Bandung Raya (PBR) tepat di hari ulang tahunya yang ke-50 yakni 10 Januari 2016 yang kemudian menjadi tanggal berdirinya Madura United.
Nama Madura United ia pakai untuk tim barunya tersebut dengan tujuan agar Laskar Sape Kerrab dapat menyatukan klub-klub madura yang membawa nama kota masing-masing.
Mimpi besar Achsanul Qosasi berubah menjadi kenyataan. Kini Madura United menjadi wajah dari sepak bola pulau yang memiliki luas 4.250 km persegi tersebut.
Baca Juga: Intip 8 Potret Body Goals Tyas Mirasih, Bikin Kaum Adam Susah Kedip
Tak Bisa Dipandang Sebelah Mata
Meski baru seumur jagung, Madura United tak bisa dianggap remeh. Selain karena prestasinya, Laskar Sape Kerrab juga termasuk salah satu klub yang pengelolaannya terbilang profesional.
Dilansir dari situs resmi klub, Madura United menjadi salah satu tim Indonesia yang mendapat lisensi dari Federasi Sepak Bola Asia (AFC) selama dua tahun berturut-turut.
Madura United juga jauh dari berita miring. Hal tersebut menjadi salah satu bukti kepedulian dan kecintaan Achsanul Qosasi yang juga merupakan CEO klub.
Selain itu, Madura United juga selalu serius dalam menjalani kampanyenya di Liga 1. Bukti tersebut terlihat dari deretan bintang yang pernah memperkuat Laskar Sape Kerrab.
Madura United pernah memiliki Marquee Player sekelas Peter Odemwingie yang merupakan mantan penyerang klub elite Eropa dan pernah tampil di Piala Dunia 2010 dan 2014 bersama Nigeria.
Peter Odemwingie pun menjadi Marquee Player terbaik di Liga 1 2017 berkat ketajamannya dan aksinya yang mampu mencetak 15 gol dari 24 laga.
Tak hanya pernah memiliki Marquee Player terbaik, Madura United juga pernah dibela dan memiliki sederet bintang lapangan kelas atas Indonesia.
Greg Nwokolo, Hamka Hamzah, Raphael Maitimo, Fachruddin Aryanto, Jaimerson da silva Xavier menjadi sederet pemain yang pernah membela Madura United.
Maka jangan heran melihat Madura United mencetak sejarah dengan menjuarai kasta teratas sepak bola Indonesia, Liga 1, jika menilik keseriusan Achsanul Qosasi dalam membesarkan tim kecintaannya tersebut.