Bolatimes.com - Pemain muda berbakat Indonesia, Egy Maulana Vikri, resmi meninggalkan Lechia Gdansk per 1 Juli 2021. Berikut fakta menarik dari pemain kelahiran Medan, Sumatera Utara tersebut.
Egy Maulana Vikri resmi berstatus tanpa klub usai memutuskan pergi dari Lechia Gdansk, tim Polandia yang ia bela selama 3 tahun, di akhir kontraknya.
Lechia Gdansk memilih melepas Egy dan tak mengambil opsi perpanjangan kontrak dua tahun ke depan yang dimiliki pemain berusia 20 tahun tersebut.
Baca Juga: Kartika Berliana Ngegym Pakai Sport Bra, Body Goals-nya Buat Netizen Takjub
“Egy Maulana Vikri meninggalkan Lechia Gdansk. Terima kasih untuk semuanya dan semoga berhasil,” bunyi unggahan Lechia Gdansk di Instagram.
Egy Maulana Vikri bergabung Lechia Gdansk pada Maret 2018 silam saat usianya 17 tahun. Transfer ini cukup menghebohkan mengingat ia mendapat kontrak panjang yang berdurasi 3 tahun.
Selain itu, Egy mendapat keistimewaan mengenakan nomor punggung 10 di tim utama. Meski demikian, di awal perjalanannya ia banyak tampil untuk tim cadangan Lechia Gdansk.
Baca Juga: Kuwalahan Urus AHHA PS Pati, Atta Halilintar: Ternyata Gak Mudah Urus Bola
Selama 3 tahun membela tim Putih Hijau tersebut, Egy telah tampil sebanyak 11 kali di tim utama dengan total menit bermain berjumlah 132 menit.
Kini, di tengah statusnya yang tanpa klub, Egy diminati beberapa tim Indonesia. Rumor menyebutkan Persija Jakarta menjadi salah satu destinasinya.
Meski begitu, ada pula yang menyebut bahwa Egy akan melanjutkan karirnya di Eropa untuk menimba ilmu di usianya yang masih muda tersebut.
Baca Juga: Bukan Mikha Tambayong, Intip 8 Potret 'Uwu' Daniel Wenas bareng Pacar Baru
Nama besar Egy Maulana Vikri di sepak bola Tanah Air membuat banyak orang terkadang ingin mencari tahu fakta atau kisah di balik sosok peraih gelar Piala Polandia 2019 tersebut.
1. Dijuluki Messi
Karena kemampuan dribel dan insting mencetak gol yang dimilikinya, Egy Maulana Vikri dijuluki Lionel Messi dari Indonesia.
Baca Juga: Kisah Dani Olmo, Bintang Timnas Spanyol yang Ditawari Paspor Kroasia
Sematan itu tak hanya datang dari pecinta sepak bola Tanah Air saja. Bahkan media Inggris, The Sun, memasukkan nama Egy dalam daftar The Next Messi dari seluruh penjuru dunia.
The Sun memasukkan nama Egy saat ada kabar wonderkid Turki, Abdulkadir Omur, diincar oleh Manchester United.
2. Samai Prestasi Zinedine Zidane dan Cristiano Ronaldo
Egy Maulana Vikri pernah menyamai prestasi yang ditorehkan bintang sepak bola dunia seperti Zinedine Zidane dan Cristiano Ronaldo di Turnamen Toulon, Prancis.
Di ajang itu, Indonesia yang segrup dengan Ceko, Skotlandia dan Brasil memang tak bisa lolos ke babak selanjutnya.
Namun, Egy mendapat perhatian dan dianugerahi penghargaan Jouer Revelation Trophee yakni gelar untuk pemain yang dianggap paling berpengaruh dalam tim.
Usut punya usut, penghargaan ini pernah diberikan kepada Zinedine Zidane di tahun 1991 dan Cristiano Ronaldo di tahun 2003.
3. Pernah Dilarang Bermain Sepak Bola
Jauh sebelum Egy Maulana Vikri menorehkan namanya di sepak bola Indonesia dan internasional, ia sempat dilarang berkarir di dunia sepak bola.
Pelarangan ini datang dari sang ayah. Sebab, sang ayah sempat kesal karena selalu dimintai uang oleh orang yang mengaku pemandu bakat yang akan membawa Egy ke Jakarta.
Dilansir dari Kumparan, Egy juga ditawari masuk Timnas Indonesia dengan syarat harus membayar uang kepada orang-orang tersebut.
4. Muslim yang Taat
Egy Maulana Vikri tetap tak melupakan keyakinan yang ia miliki. Sebagai seorang muslim, Egy diketahui sebagai penganut Islam yang taat.
Hal tersebut tercermin dari kebiasaannya yang kerap membawa kitab suci Al-Quran kemanapun ia singgah saat bermain di dalam negeri maupun luar negeri.
5. Mengidolai Barcelona
Sebagai pesepak bola Tanah Air, Egy Maulana Vikri jelas memiliki klub Eropa yang digemarinya. Klub yang diidolakannya tersebut diketahui adalah Barcelona.
Egy menyukai Barcelona karena dibela idolanya, Lionel Messi. Selain itu, gaya bermain Blaugrana yang indah juga menjadi alasan lain mengapa ia mengidolai raksasa sepak bola asal Catalunya tersebut.