Bolatimes.com - Untuk keempat kalinya, Timnas Indonesia gagal menang di laga Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia. Terbaru skuat Garuda benar-benar dipermalukan Vietnam di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Selasa (15/10/2019).
Sebelum kalah dari Vietnam, Timnas Indonesia takluk dari Malaysia 2-3, Thailand 0-3 dan Uni Emirat Arab 0-5. Meski ada peluang, tentu jadi pekerjaan berat bagi skuat Garuda di pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Apalagi, tiga dari empat laga yang bakal dijalani Timnas Indonesia akan away. Hanya satu laga yang akan dimainkan di Indonesia yaitu melawan Uni Emirat Arab.
Baca Juga: Hasil Indonesia Vs Vietnam: Pasukan Garuda Takluk 1-3
Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy curhat setelah hasil yang didapatkan oleh timnya ini. Menurutnya, timnas Indonesia masih membutuhkan waktu untuk unjuk gigi di ajang internasional.
"Ini mungkin adalah realitanya, mungkin ada sedikit leganya kala mungkin kita tidak lolos. Kita bisa lihat (belajar) lagi. Ini adalah Vietnam, kita bisa belajar dari Vietnam. Vietnam ketika dia bermain Piala Asia timnya bebeda. Ini adalah generasi baru mereka, mereka berani ambil risiko. Lihat pemain muda mereka yang punya pengalaman," kata Simon dalam jumpa pers usai pertandingan.
"Oke kalau kita cuma berharap hasil, hasil, hasil, dan hasil saja tanpa ada usaha, tentu akan sangat sulit ya. Ketika orang yang di luar tidak usah dipedulikan bagaimana mereka. Mungkin saya kalau nanti saya balik ke bus mereka mungkin bisa membunuh saya. Tetapi di sini kita harus ingat juga, kita ingin lolos ke Piala Dunia, tetapi kita lupa bahwa pada tahun Piala Dunia sebelumnya kita disanksi," sambungnya.
Baca Juga: Lawan Persija, Pelatih Persib Usulkan Main di Luar Negeri
"Terus bagaimana kita mau bisa punya ekspektasi untuk bisa lolos ke Piala Dunia? Setelah itu, kita juga harus ingat bahwa bukan hanya di dalam lapangan, kita harus fokus di luar lapangan juga," curhatnya.
McMenemy menjelaskan akan sulit terwujud mimpi bangsa Indonesia melaju ke Piala Dunia, jika tidak ada kerja sama dari semua elemen. Baik itu dari federasi, operator liga, hingga suporter.
"Bagaimana kita mau lolos ke Piala Dunia ketika ada satu pertandingan para suporter menaruh banner yang tidak sopan pada pertandingan pertama (vs Malaysia), terus mereka masuk ke lapangan dan melakukan intimidasi kepada suporter lawan. Itu semestinya tidak harus terjadi," tuturnya.
Baca Juga: Persib Bandung Dijadwalkan Hadapi Tim Juara Enam Kali Liga Jerman
"Kalau ingin lolos ke Piala Dunia, harus bersama kita melawan hambatan yang ada. Di mana di antaranya mungkin harus diperbaiki lagi adalah schedule liga contohnya, supaya bersama bisa lebih baik lagi," ungkapnya.