Bolatimes.com - PSS Sleman telah resmi mendatangkan pemain bertahan asing asal Spanyol, Alfonso de la Cruz, untuk mengarungi Liga 1 2019. Ia pun telah diumumkan secara resmi oleh ofisial klub sejak Jumat (1/3/2019).
Kemampuan Alfonso dalam mengawal lini pertahanan tim berjuluk Super Elang Jawa juga telah terlihat dalam beberapa pertandingan di Piala Presiden 2019. Gaya bermain dirinya yang flamboyan turut membantu PSS Sleman finis di posisi ketiga Grup D dengan catatan satu kemenangan dan dua kekalahan.
PSS Sleman menelan kekalahan 0-2 dari Madura United, kemudian menang 2-0 atas Madura United, dan ditutup dengan kekalahan 0-2 dari juara bertahan sekaligus jawara Liga 1 2018, Persija Jakarta.
Baca Juga: Dua Kali Menang di Australia, Ini Komentar Pelatih Timnas Indonesia
Alfonso baru pertama kali menginjakkan kaki di kompetisi sepak bola Indonesia pada tahun ini. Sebelumnya, ia sempat bergabung klub-klub Divisi Dua B Spanyol. Dirinya juga pernah berseragam Valencia B atau Valencia FC Mestalla. Di klub tersebut, Alfonso bermain bersama bintang Manchester City, David Silva.
"Saya bermain dengan David Silva di Valencia B. Saya hanya sebentar di Valencia B karena dipinjamkan ke klub lain dan kemudian memperkuat Almeria B. Sedangkan Silva ke tim senior," kata Alfonso pada Bolatimes.com.
Namun, awal mula ketertarikan Alfonso datang ke Indonesia ialah ketika memutuskan berseragam Selangor FA pada musim lalu. Di situ, ia mulai mendengar tentang sepak bola Indonesia dan akhirnya 'ngebet' terbang ke Tanah Air setelah kompetisi di negeri Jiran selesai.
Baca Juga: Salip Klub Eks Pemain Manchester United, Ranking Persija Tembus 100 Asia
Diajak Evan Dimas
Alfonso bukan tiba-tiba begitu saja bergabung PSS Sleman. Ketika masih berseragam Selangor FA, ia mendapat sedikit demi sedikit cerita dari Evan Dimas tentang persepakbolaan Indonesia.
Seperti diketahui, Evan Dimas pada musim lalu bermain satu tim dengan Alfonso di Selangor FA dan sama-sama bekerja keras kala mengantarkan tim tersebut menjadi runner-up Piala FA Malaysia.
Baca Juga: Idola Pemain Timnas Indonesia Ini Ragukan MU di Bawah Mourinho Bisa Baik
Cerita pemain Timnas Indonesia itu pun membuat Alfonso tertarik hingga akhirnya memutuskan terbang ke Yogyakarta untuk bergabung PSS Sleman.
"Bukan kebetulan saya datang ke Indonesia. Saya datang untuk bermain sepak bola di sini. Saya tahu sepak bola Indonesia juga bagus. Pemainnya banyak yang bagus. Saya kenal Evan Dimas dan Ilham Udin. Kami bermain bersama di FA Selangor," kata Alfonso saat ditemui di Rich Hotel Jogja.
"Saya berteman baik dengan Evan Dimas. Dia sarankan agar saya bermain di Indonesia. Saat itu, saya menjawab, ‘Oke, saya akan datang’. Dan, akhirnya saya datang," imbuhnya.
Baca Juga: Tak Memenuhi Syarat, Mahar Real Madrid untuk Hazard Ditolak Chelsea
Alfonso juga bercerita jika dirinya memberi kabar kepada Evan Dimas setelah tiba di Indonesia. Pemain asal Barito Putera itu pun memberikan ucapan selamat datang.
"Saat tiba di Indonesia, saya langsung menghubungi Evan Dimas. Dia mengucapkan selamat datang pada saya. Menurut saya, Dimas pemain bagus," imbuhnya.
Tolak tawaran klub Malaysia demi ke Indonesia
Alfonso bergabung Selangor FA sebagai sosok gelandang bertahan. Namun, karena kemampuan dirinya yang bisa bermain di berbagai posisi, ia tetap tampil oke ketika dipasang sebagai bek tengah.
Selama membela Selangor FA, Alfonso tampil sebanyak 22 pertandingan di semua kompetisi dan turut membantu timnya finis di posisi delapan dan melaju ke final Piala FA Malaysia.
Performa itu pun membuat dirinya dilirik klub-klub Malaysia lainnya pada akhir musim. Namun, karena cerita Evan Dimas, ia berani menolak tawaran tim negeri Jiran dan memutuskan terbang ke Indonesia.
"Ada. Saya mendapat banyak tawaran dari klub Malaysia. Jadi, bisa saja saya memilih tetap di Malaysia. Tetapi saya ingin pindah dan bermain di negara lain. Saya ingin berpindah klub. Ini yang membuat saya memilih bermain di Indonesia," ujar Alfonso.
Jatuhkan pilihan ke PSS Sleman karena saran Cristian Gonzales
Saat ingin merasakan panasnya kompetisi sepak bola Indonesia, tentu Alfonso tidak langsung tahu tim seperti PSS Sleman. Di sini lah ada peran seorang Cristian Gonzales, pemain yang berjasa membawa Super Elang Jawa promosi ke Liga 1 2019.
Alfonso dikabarkan bersua Gonzales yang tengah liburan di Belanda. Dalam pertemuan itu, pemain berjuluk El Loco tersebut menyarankan Alfonso untuk bergabung PSS Sleman karena memiliki suporter yang fanatik dan rasa kekeluargaan yang tinggi.
"Cristian El Loco Gonzalez mengatakan pada saya bahwa suporter PSS sangat luar biasa. Mereka mendukung PSS, sudah seperti keluarga. Jadi saya datang karena saya dengar mereka sangat luar biasa dan sudah seperti keluarga," kata Alfonso.
Tidak hanya itu, Alfonso juga ingin mengikuti jejak El Loco yang sudah 10 tahun lebih berkarier di persepak bolaan Indonesia. Perlu diketahui, ia saat ini hanya dikontrak selama semusim oleh tim kebanggaan warga Sleman.
"Saat ini memang baru satu tahun dulu. Tetapi saya tidak tahu bagaimana ke depannya. Kita lihat saja nanti. Saya tampaknya ingin bermain empat sampai lima tahun lagi di sini. Tetapi saya juga berharap bisa mengikuti jejak Gonzales yang sudah lebih dari 10 tahun bermain di sini. Saya ingin seperti dia. Tetapi sekali lagi, kita lihat saja nanti," ujar bek 32 tahun itu.
Siap menjawab tantangan
Sejauh ini, masih jarang pemain asal Spanyol yang memilih berkarier di Indonesia. Rata-rata dari mereka yang nekat ke Tanah Air biasanya tidak berumur panjang.
Fernando Rodriguez Ortega misalnya. Pada musim lalu, ia membela Mitra Kukar dan cukup moncer dengan sumbangan 15 gol dari 30 penampilan. Hanya saja, setelah tim berjuluk Naga Mekes itu terdegradasi, Rodriguez memutuskan hijrah ke Malaysia untuk berseragam Kedah FA.
Alfonso pun tidak menampik ada beberapa faktor yang membuat pemain asal Spanyol tidak betah di Indonesia. Ada beberapa hal seperti makanan, cuaca, dan lain sebagainya.
Namun, bagi eks pemain CD Ebro itu semua hanya masalah adaptasi. Jika mampu beradaptasi dengan baik bukan tidak mungkin para pemain asal Spanyol akan berkarier cukup lama di Tanah Air.
"Ya, saya mengenal Rodriguez. Dia pemain bagus. Saya tak heran bila dia bisa sukses di Indonesia. Sayang dia tidak lama bermain di sini. Dia sekarang bermain di Malaysia," kata Alfonso.
"Mereka mungkin tidak sesuai dengan Indonesia yang memang panas. Belum lagi soal makanan. Kami biasa makan yang terasa manis. Tetapi di sini, makanannya pedas. Seperti terlalu banyak cabai. Yang jadi persoalan adalah perut. Itu yang sering dihadapi pemain Eropa seperti kami. Tetapi lama-kelamaan, saya makin terbiasa dengan makanan pedas. Dulu perut memang tidak kuat," tegasnya menutup.
Liga 1 2019 belum bergulir. Sepak bola Indonesia pun selalu memiliki alur yang sulit untuk ditebak. Apakah Alfonso de la Cruz bisa sukses dan membantu Elang Jawa mengepakkan sayap ke langit yang tinggi? Mari kita nantikan bersama.
Liputan Khusus ini ditulis oleh Irwan Febri Rialdi