Bolatimes.com - Penyerang Persija Jakarta, Marko Simic sukses menjadi bomber pendatang baru yang menakutkan di Indonesia semenjak bergabung dengan Macan Kemayoran pada awal tahun 2018.
Simic sudah menyumbangkan 38 gol dalam 44 pertandingan dengan distribusi 11 gol di Piala Presiden 2018, sembilan gol di Piala AFC 2018, dan 18 gol di Liga 1 2018. 38 gol itu berperan dalam tiga gelar yang Persija raih tahun ini (Boost Sports Super Fix di Malaysia, Piala Presiden dan juara Liga 1).
Kepada media Kroasia, Index Sport, ia bercerita tentang bagaimana susahnya ia bermain di Indonesia, persaingan yang ketat dan sederet kontroversi jadi tantangan tersendiri bagi Simic.
Baca Juga: AC Milan Gagal Lolos ke Babak 32 Besar, Gattuso: Itu Menyakitkan!
"Saya tak ingin sombong, tetapi pencapaian Persija adalah luar biasa. Saya tahu orang akan berpikir 'Liga Indonesia yang konyol', tetapi sesungguhnya kompetisi ini (Liga 1) sangat sulit,'' kata Marko Simic.
Tantangan terberat bagi top skor Piala Presiden 2018 ini adalah saat melakoni pertandingan tandang, ia merasa lawan yang dihadapi bukan hanya 11 pemain di lapangan, tetapi juga suporter dan wasit.
''Liga Indonesia telah menjadi salah satu liga paling berkembang di Asia tahun ini. Ini bukan hal kecil. Liga ini sangat kompetitif. Saat bermain melawan tuan rumah, anda seakan bermain melawan wasit dan suporter.''
Baca Juga: Ini 24 Tim yang Bakal Berlaga di Babak 32 Besar Liga Europa
''Setiap tim selalu fokus pada pertahanan saat melawan saya, mereka tak pernah membiarkan saya bernafas. Mereka memberi penjagaan secara ketat dengan dua orang dan anda tak bisa membayangkan bagaimana kejamnya mereka saat berduel. Wasit juga tak punya banyak simpati dan sangat sulit untuk bermain,'' jelas pemain berusia 30 tahun ini.
Soal masa depannya, Marko Simic mengaku tidak akan pindah ke klub lain di musim depan, ia masih akan menebar ancaman bagi kiper lawan di Indonesia bersama Persija Jakarta, kontraknya juga masih tersisa satu musim lagi.
Baca Juga: Kalah dari Ganda Cina, Kevin/Marcus Harus Hadapi Laga Hidup Mati