Bolatimes.com - Mantan Kapten PSIM Yogyakarta, Hendika Arga Permana memutuskan untuk pensiun dini dari karier sepak bola yang ia pilih selama ini, keputusan ini Arga ambil setelah beberapa hari dipinang oleh klub rival, PSS Sleman.
Melalui akun instagram pribadinya, Hendika Arga mengumumkan kabar dirinya gantung sepatu pada Selasa (23/10/2018) malam WIB atau tepat lima hari setelah manajemen PSIM Yogyakarta melepas dirinya ke PSS Sleman.
PSIM Yogyakarta yang gagal melaju ke babak 8 besar Liga 2 2018 memang meminjamkan tiga pemain mereka kepada dua klub yang lolos ke 8 besar. Ketiganya yakni Hendika Arga ke PSS Sleman, Fandi Edy dan Crah Angger ke Kalteng Putra.
Baca Juga: Paul Scholes: Juventus Satu Tingkat di Atas Man United
Tidak ada masalah dengan kepindahan Fandy Eka dan Crah Angger ke Kalteng Putra. Masalah justru dialami oleh Hendika Arga yang dipinang PSS Sleman.
Rivalitas kedua tim asal Daerah Istimewa Yogyakarta ini diduga turut menjadi cikal bakal Hendika Arga memutuskan untuk pensiun di usia yang masih 25 tahun, usia yang masih produktif bagi pesepak bola.
Selama lima hari, Hendika Arga banyak mendapat protes dari pendukung PSIM di media sosial yang tidak terima pemainnya bergabung dengan klub rival. Bahkan sebuah spanduk protes terhadap Hendika Arga terbentang di mess PSIM Yogyakarta.
Baca Juga: Hasil Lengkap Liga Champions: Juventus dan Real Madrid Kompak
PSS Sleman Mencoba Mengerti
PSS Sleman sendiri menerima keputusan Hendika Arga meski sudah menyelesaikan semua proses transfer dan pemain bernomor punggung 8 itu sudah terdaftar di klub Elang Jawa untuk menghadapi babak 8 besar.
Asisten manajer PSS, Dewanto Rahadmoyo bercerita, Arga sudah memikirkan pensiun dini sejak Senin (22/10/2018) saat mengajak dirinya dan pelatih Seto Nurdiantoro bertemu enam mata.
Baca Juga: Paulo Dybala Bawa Juventus Kalahkan Manchester United
''Secara tiba-tiba, dia (Hendika Arga) menghubungi dan ingin mengajak bertemu. Lalu dia menyampaikan maksud pengunduran diri tersebut di depan saya dan mas Seto. Kami sempat mencoba berbicara kepada Arga namun sepertinya keputusannya sudah bulat untuk mundur dari tim.'' kata Dewanto.
Padahal, kehadiran Hendika Arga di PSS Sleman sudah dipikirkan matang oleh pelatih Seto Nurdiantoro, skill dan kepintarannya di lapangan menjadi alasan Seto ''nekat'' mendatangkan Hendika Arga dari klub rival, PSIM Yogyakarta.
''Adaptasi mereka cepat dan langsung nyetel dengan tim. Selain faktor kemampuan dan teknik, intelegensia mereka menjadi landasan kuat kami mengajak mereka bergabung dengan PSS,'' kata Seto Nurdiantoro.
Baca Juga: Sriwijaya FC: Tidak Usah Capek Latihan, Bayar Wasit Saja!
Kalimat Perpisahan Hendika Arga Pramana
''Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Menjadi pemain sepakbola hebat, sudah menjadi impian saya sejak kecil. Waktu itu, saya berfikir, sepakbola merupakan permainan yang mampu membawa saya kepada kesenangan, keceriaan, kebahagiaan dan kebebasan. Sepakbola mampu menghapus kesedihan, mempererat tali persaudaraan, dan menjunjung nilai-nilai kemanusiaan.
Dengan bermodalkan angan-angan itu, saya memutuskan untuk berjuang dan berkarir di dunia sepakbola profesional. Saya pun merasa, angan-angan indah itu, akan menjadi kendaraan bagi saya untuk meraih prestasi. Namun kebahagiaan yang saya dambakan sejak kecil tidak seutuhnya ada. Sulit bagi saya untuk mendapat kebahagiaan serta kebebasan dengan keadaan yang seperti saat ini.
Saya berharap teman-teman pemain digenerasi sekarang atau yang akan datang yang ingin memperkuat tim manapaun, mampu mendapatkan kebahagiaan dan kebebasan secara utuh. Mampu menikmati sepakbola dimanapun mereka bermain untuk tim tersebut. Dan saya yakin semua pesepakbola mendambakan hal itu.
Saya Hendika Arga Permana memutuskan untuk mengakhiri aktivitas saya di sepakbola profesional. Keputusan ini saya buat dengan tekad yang bulat serta restu dari keluarga. Semoga berkah barokah untuk semuanya.
Terima kasih. Enjoy the life scenarios of Allah.''