Bolatimes.com - Kematian anggota The Jakmania, Haringga Sirila membuat pemain senior Persija Jakarta, Bambang Pamungkas mengibaratkan suporter sebagai pisau yang bermata dua, ia bisa memberi dampak positif sekaligus menyakiti.
Menurut Bepe (sapaannya -red), suporter adalah elemen penting dalam industri sepak bola, dukungan moral dan materiil suporter dalam setiap kali mendukung tim kebanggaannya menjadi elemen penting dalam dunia sepak bola.
Namun, di sisi lain suporter juga bisa menyakiti klub dan pemain mereka sendiri, fanatisme semu yang lebih mengedepankan ego ketimbang akal sehat akan terus membahayakan klub bahkan federasi sepak bola.
Baca Juga: Pemain Terbaik FIFA: Messi Pilih Ronaldo, Ronaldo Tak Pilih Messi
Kepergian Haringga adalah salah satu bukti nyata dimana akal sehat sudah tidak berjalan, menurut legenda timnas Indonesia itu ia berangkat dengan egonya bukan dengan fanatisme kecintaannya terhadap Persija Jakarta.
''Bagi saya itu bukan fanatisme, namun sebuah ego, iya sebuah ego yang terlalu besar,'' tegas Bepe dalam tulisan di blog pribadinya.
Pemain berusia 38 tahun itu menegaskan jika suporter masih terus mengedepankan egonya semata bukan tidak mungkin permasalahan sepak bola Indonesia akan terus melebar.
Baca Juga: Haringga Sirila Tewas, Bepe Usulkan Sanksi Pengurangan Poin
''Saya hanya ingin berpesan kepada siapapun suporter (dari tim mana pun) diluar sana yang memiliki ego serupa, tolong pikir kembali dengan baik niat anda tersebut. Ini bukan sekadar tentang hilangnya (lagi) satu nyawa, ini tentang bergulirnya bola salju permasalahan yang semakin lama semakin membesar, dan entah kapan akan berhenti,'' kata Bepe.
Haringga seakan tidak mendengarkan instruksi Bepe dan elemen Persija lainnya yang melarang seluruh The Jakmania untuk memaksakan diri berangkat menyaksikan laga pekan ke-23 Liga 1 antara Persib vs Persija di Bandung, Minggu (23/9/2018), Haringga hanya mendengarkan egonya.
''Suporter sepak bola itu sebuah fenomena yang menurut saya unik, ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi menguntungkan, karena mereka adalah salah satu faktor penggerak utama sebuah industri sepak bola,'' jelas Bepe.
Baca Juga: Hajar Wasit, Pemain Persiwa Wamena Dilarang Main Seumur Hidup
''Namun di sisi lain, menjadi merugikan ketika sudah mulai melakukan tindakan-tindakan diluar batas, yang tidak lagi dapat ditoleransi,'' tambah pemain kelahiran Semarang, Jawa Tengah itu.
Atas kejadian ini, Bepe menyarankan PSSI sebagai federasi menegakkan sanksi berat seperti pengurangan poin, karena denda uang yang selama ini diterapkan sudah tidak lagi efektif memberi efek jera.
Bepe menambahkan jika semua ide dan usaha diatas telah dilakukan dan tak juga memberikan efek yang lebih baik, tak ada jalan lain selain bubarkan sepak bola Indonesia.
Baca Juga: Raih Puskas Award, Mohamed Salah Kalahkan Messi dan Ronaldo