Bolatimes.com - Selalu ada pro dan kontra terkait pesepakbolaan di Indonesia. Terbaru, PSSI telah menerima sumbangan bus baru untuk Timnas Indonesia.
Bus tersebut merupakan pemberian dari sponsor, Supersoccer, yang akan digunakan para pemain Garuda dalam bepergian. Bahkan, ketika melakoni pemusatan latihan di Bali pada 23 Juli sampai 12 Agustus 2018, bus tersebut sudah bisa digunakan.
Namun, tak lama setelah bus baru Timnas Indonesia diumumkan, mulai viral di media soial yang menyerukan jika bus itu bukanlah baru, melainkan bekas bus pariwisata.
Baca Juga: Prancis Juara, Olivier Giroud Tepati Nazar Cukur Gundul Kepalanya
Seperti dilansir dari akun twitter anonim, @mafiawasit, ada beberapa kemiripan antara bus baru Timnas Indonesia dan bus pariwisata. Hal itu terlihat dari bentuk bus dan yang paling mencolok adalah plat nomor.
Carilah Persamaan dari kedua gambar Bus ini.
— Komisi Wasit (@MafiaWasit) 22 Juli 2018
*Warga Magelang dan sekitarnya dilarang ikut njawab! pic.twitter.com/7D2Xu4pX1o
Sontak unggahan tersebut memantik berbagai reaksi dari netizen. Ada yang begitu kepo terkait informasi itu dan ada pula yang menjelaskan pengertian dari bus baru Timnas Indonesia.
Baca Juga: Prediksi PSMS Vs PSM Makassar, Menuju Juara Paruh Musim
"Plat kuning bukannya buat angkutan umum ya," tulis @Bandungfans_
"Wah, ngapusi (bohong)," cuit @wibiWDP101
"Bus bekas untuk timnas? bagus," timpal @ecka_void.
Baca Juga: Samai Kelly Jenner, Ronaldo Ukir Rekor Like Terbanyak Instagram
"Maksudnya itu bus adengan warna cat baru. Kalau mesin ya lawas (lama) gan," tulis @abidirrohim mencoba menjelaskan.
Kendati demikian, foto tersebut belum diketahui kepastiannya dan belum ada tanggapan khusus dari pihak PSSI.
Namun, yang jelas PSSI menyambut baik adanya bus baru untuk transportasi Timnas Indonesia. Wakil ketua PSSI, Joko Driyono pun merasa bangga.
Baca Juga: 5 Rumor Transfer Pemain yang Akan Merapat ke Liga Spanyol
“PSSI memberikan apresiasi dan bangga mendapat dukungan seperti ini. Kami memang mengharapkan partisipasi dari semua pihak untuk membangun sepak bola Indonesia,” kata pria asal Ngawi itu.