Bolatimes.com - Timnas U-23 Indonesia akan menghadapi Timnas U-23 Bahrain pada laga perdana PSSI Anniversary Cup 2018 di Stadion Pakansari, Cibinong, Jumat (27/4/2018) malam WIB.
Terkait laga tersebut, pelatih skuat Garuda, Luis Milla berharap anak asuhnya mampu menampilkan performa terbaiknya.
“Target objektif kami adalah menampilkan performa terbaik selama turnamen. Para pemain harus belajar dengan merasakan atmosfer persaingan yang keras sebelum tampil di Asian Games pada bulan Agustus mendatang,” kata Milla seperti dikutip Bolatimes.com dari laman resmi PSSI.
Namun, jika membicarakan soal Bahrain, pecinta sepak bola Indonesia tentu ingat betul pada kejadian enam tahun silam.
Tepatnya pada 29 Februari 2012, saat itu Timnas Indonesia menghadapi Bahrain pada ajang kualifikasi Piala Dunia 2014 di Stadion National Bahrain, Riffa, Bahrain.
Saat itu, skuat Garuda yang diasuh oleh Aji Santoso dan diisi oleh para pemain dari Liga Primer Indonesia (LPI) kalah telak 10 gol tanpa balas.
Konflik internal di tubuh PSSI membuat semua pemain yang berasal dari Liga Super Indonesia (ISL) dilarang bermain di tim nasional.
Alhasil, mereka hanya mengirim pemain yang bermain di LPI yang dianggap sebagai kompetisi resmi dibanding ISL untuk membela Timnas Indonesia.
Usai laga tersebut, FIFA melakukan penyelidikan terhadap hasil pertandingan yang dianggap tidak biasa. FIFA masih heran dengan skor 10-0 tanpa balas.
Pasalnya, sebelum pertandingan, Bahrain membutuhkan kemenangan sembilan gol tanpa balas untuk bisa lolos ke babak selanjutnya. Dengan harapan, saingan terberat mereka Qatar kalah saat melawan Iran.
Sedangkan bagi Indonesia, laga kontra Bahrain sudah tak berarti karena telah kalah dalam semua pertandingan di fase grup kualifikasi dan kebobolan 16 gol.
Namun, akhirnya sia-sia. Meski Bahrain mampu mencetak 10 gol mereka gagal lolos karena Qatar mampu bermain imbang 2-2 melawan Iran dan lolos ke babak selanjutnya.
Kali ini Timnas U-23 Indonesia yang datang dengan energi dan materi baru akan menjamu Timnas U-23 Bahrain.
Walau hanya bersua pada laga yang tidak resmi. Kemenangan setidaknya bakal mengobati rasa malu pada kejadian enam tahun silam.
Bolatimes.com/Irwan Febri Rialdi