Bolatimes.com - Jum'at (9/3/2018), perantau asal Medan itu bertolak ke Eropa. Pemuda bernama Egy Maulana Vikri, terbang menuju Polandia untuk menggapai mimpi sebagai seorang pesepak bola profesional.
Lechia Gdansk, adalah klub yang menjadi tujuan pemuda kelahiran Medan 7 Juli 2000 itu. Pelabuhan karier Egy tersebut terungkap dari unggahan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.
"Pemerintah mendukung bakat-bakat terbaik bangsa untuk maju dan tampil di pentas dunia. Selamat yaa... Egy Maulana Vikri, sukses terus di Polandia bersama klub Lechia Gdansk," tulis Imam di akun Twitter @imam_nahrawi.
Pemerintah mendukung bakat-bakat terbaik bangsa untuk maju dan tampil di pentas dunia.
— Imam Nahrawi (@imam_nahrawi) March 9, 2018
.
Selamat Yaa...Egy Maulana Vikri, Sukses terus di Polandia bersama klub Lechia Gdansk.-IN#egymaulanavikri#lechiagdansk #ayoindonesia pic.twitter.com/nR63mYzPXC
Berseragam Lechia, Egy tidak hanya akan menjadi pemanis. Sebelumnya, sudah dipastikan Egy akan bergabung dengan tim utama.
"Langsung ke tim utama. Kalau tidak, buat apa Egy kita kirim ke sana. Insya Allah, mudah-mudahan setelah TC Timnas tanda tangan kontrak," kata Subagja, ayah angkat Egy, pada 22 Februari lalu.
Lechia, klub yang kini terancam turun kasta
Cuitan Imam tersebut tidak hanya menjawab pertanyaan soal masa depan bintang muda sepak bola Indonesia itu. Tapi juga mematahkan rumor yang sebelumnya beredar, yaitu Egy bakal merapat ke Legia Warsawa. Klub yang juga berlaga di Ekstraklasa, kompetisi kasta tertinggi Liga Polandia, seperti halnya Lechia.
Hanya saja, prestasi dan nasib kedua klub tersebut berbeda. Tidak seperti Legia yang lebih berprestasi, Lechia bisa dibilang klub yang selama ini berkutat di posisi medioker.
Bahkan, saat ini posisi tim asuhan Piotr Stokowiec itu berada di zona merah. Lechia saat ini menempati posisi 12 (dari 16 peserta) klasemen sementara Ekstraklasa.
Dari 26 pertandingan yang sudah dilakoninya musim ini, Lechia hanya mampu memetik enam kemenangan dan 10 kali menelan kekalahan.
Berbeda dengan Liga Inggris, La Liga atau liga lainnya, di Ekstraklasa delapan tim yang menempati delapan posisi terakhir (9-16) di putaran pertama, akan bertarung di babak play-off guna menghindari degradasi.
Tugas berat menanti Egy
Bergabung dengan Lechia, tugas berat sudah ada di depan pelupuk mata Egy. Perlu diingat, Lechia menjadi klub pertama Egy menginjakkan kakinya di arena sepak bola profesional.
Sebelum bertolak ke Polandia, Egy hanyalah seorang pemain muda binaan Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan.
Meski sudah menjadi pemain andalan di tim nasional Indonesia U-19 besutan Indra Sjafri, dan bahkan langsung naik kelas ke U-23, Egy boleh dibilang belum memiliki pengalaman bermain di liga dengan intensitas kompetisi yang padat.
Fakta tersebut tentunya menjadi tantangan besar bagi Egy. Pertama kalinya menginjakkan kaki sebagai pemain profesional dan tampil di tim utama, pemuda 17 tahun itu harus membuktikan kemampuannya demi menghindari Lechia dari jerat degradasi.