Bolatimes.com - Pelatih Vietnam, Philippe Troussier mulai membongkar masalah skuadnya ketika masih dilatih Park Hang-seo.
Seperti diketahui, tongkat kepelatihan Timnas Vietnam sudah berpindah dari Park Hang-seo ke Philippe Troussier.
Troussier memang mampu membawa Vietnam bisa meraih kemenangan perdana di SEA Games 2023 melawan Laos. Timnas Vietnam U-22 menang dengan skor 2-0 atas Laos.
Baca Juga: Gegara Live TikTok saat SEA Games 2023, Alfeandra Dewangga Jadi Sorotan Netizen
Usai laga, Philippe Troussier pun mendapatkan pertanyaan terkait performa Vietnam saat ini. Ketika masih dilatih Park Hang-seo, Vietnam cukup kuat.
Hal ini membuat Troussier merasa tertekan.
"Saya merasa tekanan dari media dan fans tentang hasil. Sebagai pelatih, saya memiliki banyak pengalaman bekerja di berbagai negara," kata Philippe Troussier dilansir dari Soha.vn.
Baca Juga: Viral Diego Michiels Bantu Padamkan Rumah Warga yang Kebakaran, Banjir Pujian Netizen
"Saya baru berada di sini selama dua bulan, dan di lapangan saya juga bukan orang yang secara langsung memutuskan kapan harus mengoper dan kapan harus menembak," tambahnya.
Pelatih asal Prancis itu menilai dengan mempertahankan saya bermain tersebut, Vietnam tidak mendapatkan hasil baik di babak kualifikasi terakhir Piala Dunia.
"Perubahannya memang tidak banyak, tapi saya masih berusaha menyampaikan filosofi dan gameplay sepak bola baru ke tim U-22 Vietnam," kata Philippe Troussier.
Baca Juga: Timor Leste Kena Bantai Kamboja di SEA Games 2023, Efek Ayam dan Telur Ceplok?
"Ingatlah bahwa tim Vietnam telah banyak meraih kemenangan di level Asia Tenggara dengan gaya bertahan dan menyerang balik.
"Tapi di babak kualifikasi terakhir Piala Dunia, tim memainkan 10 pertandingan dan kalah 8 kali sambil mempertahankan sistem seperti itu," ujarnya.
Ia menilai kalau untuk mencapai level atas, maka harus emndorong batasan dalam cara bermain.
Apalagi ia terbayang-bayang masa lalu Park Hang-seo yang sukses membawa Vietnam meraih kejayaan.
"Saya memahami ekspektasi di bawah Pelatih Park Hang-seo, tetapi untuk naik ke level berikutnya, tim membutuhkan bentuk baru, filosofi baru," ujar Philippe Troussier.
"Saya membantu pemain dengan pengetahuan yang berbeda.
"Semuanya tidak sempurna seperti yang diharapkan tapi itu adalah ambisi saya.
"Kami membutuhkan sedikit keberuntungan, dan terkadang kami harus membayar harga untuk memetik pelajaran," ujarnya.