Bolatimes.com - Jelang melakoni ajang FIFA Matchday, kekuatan Timnas Singapura berkurang drastis setelah pemain keturunan Indonesia menolak untuk bergabung. Siapa pemain tersebut?
Sebagaimana diketahui, saat ini sepak bola dunia tengah memasuki agenda FIFA Matchday, di mana setiap kompetisi domestik diliburkan dan lapangan hijau akan diramaikan dengan pertandingan internasional.
Pada agenda FIFA Matchday ini, setiap negara anggota FIFA pun berbondong-bondong melakukan pertandingan internasional, entah itu untuk menguji kekuatan atau memperbaiki rankingnya.
Baca Juga: Cerita Miris Pemain Kamerun, Menunggu 10 Tahun Gaji yang Belum Dibayar oleh Persiwa
Salah satu negara yang memanfaatkan FIFA Matchday ini adalah Timnas Singapura. Tim berjuluk The Lions ini pun bahkan telah menemukan dua lawan untuk bertanding di agenda ini.
Dua lawan yang akan dihadapi Timnas Singapura adalah tim Asia Lainnya, yakni Hong Kong dan Macau. Dua laga ini dimaksudkan The Lions untuk mengatrol posisinya di ranking FIFA.
Saat ini, Ikhsan Fandi dkk berada di peringkat ke-160. Sehingga, kemenangan atas Hong Kong dan Macau menjadi target bagi Singapura untuk mengatrol posisinya.
Baca Juga: Jelang FIFA Matchday Maret 2023, Eks Rekan Setim Erling Haaland Dapat Panggilan Timnas Thailand
Karenanya, Timnas Singapura melalui sang pelatih, Takayuki Nishigaya, memanggil para pemain terbaiknya demi bisa meraih kemenangan.
Akan tetapi, pemanggilan ke Timnas Singapura ini justru mendapat penolakan dari salah satu pemain keturunan Indonesia, yakni Irfan Fandi. Apa alasannya?
Fokus di Klub
Baca Juga: Serang Kiper Sevilla, Suporter PSV Dihukum 40 Tahun
Dilansir dari media Malaysia, Makan Bola, Irfan Fandi memiliki alasan tersendiri mengapa dirinya menolak panggilan Timnas Singapura pada FIFA Matchday Maret 2023 ini.
Pemain berusia 25 tahun tersebut menolak bergabung karena dirinya ingin fokus di klubnya saat ini, yakni BG Pathum United dari Thailand.
Keputusan ini diambilnya karena BG Pathum United saat ini terseok-seok di Thai League atau Liga Thailand, dengan menduduki peringkat ke-9 dengan 29 poin dari 24 laga.
Meski mendapat penolakan, keputusan pemain keturunan Indonesia dari sang ayah, Fandi Ahmad yang keturunan Pacitan, Jawa Timur itu tak terlalu dipusingkan pelatih Timnas Singapura, Takayuki Nishigaya.
Nishigaya memastikan bahwa skuadnya tetap kompetitif meski kehilangan pilar tangguh di lini pertahanannya pada sosok Irfan Fandi.
“Saya memiliki kepercayaan pada skuad yang saya pilih, itu kenapa saya tak akan memanggil penggantinya (Irfan Fandi),” ujar pelatih asal Jepang itu.
“Ini (absennya Irfan Fandi) menjadi kesempatan bagi pemain lainnya untuk maju dan meraih tempat mereka. Fokus kami akan tertuju pada pemain yang kini bersama kami,” lanjutnya.